Umar Ditemukan Tewas Membusuk dalam Rumahnya
Awal diketahui korban meninggal setelah ada warga yang akan meminta daun ubi tidak jauh dari rumah yang dihuni korban
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Batam Wahib Wafa
TRIBUNEWS.COM, TANJUNGPINANG- Umar Sinaga (65) dipastikan meninggal dunia karena sakit yang dideritanya dan diduga meninggal sudah empat hari sebelum diketemukan.
Tim medis tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada pria yang sehari-hari bekerja serabutan ini.
Kasat Reskrim Polres Tanjungpinang AKP Efendri Ali menuturkan korban ditemukan dalam kondisi sudah membusuk.
"Ditemukan terlentang di dalam rumah. Korban ini sehari-hari tinggal seorang diri. Keluarga tidak ada di Pinang. Informasinya tinggal di Wamena keluarganya," ujar kasat Reskrim Polres Tanjungpinang AKP Efendri Ali dikonfirmasi TRIBUNBATAM.id, Kamis (23/5/2019).
Dia menjelaskan, awal diketahui korban meninggal setelah ada warga yang akan meminta daun ubi tidak jauh dari rumah yang dihuni korban.
Ketika itu bau busuk menyengat dan membuat warga tersebut curiga.
Baca: Hasil Otopsi Dua Mayat Bayi Kembar di Batam, Dilahirkan Hidup dan Ditemukan Pendarahan di Kepala
"Baru diketahui oleh warga yang minta daun ubi. Korban sudah tergeletak telentang meninggal dunia," tutur Efendri.
Rovita keluarga adik korban mengaku beberapa waktu lalu korban sempat mengeluh sakit ambeien.
Sakit itu pun sering dikeluhkannya hingga korban mengeluarkan kotoran bercampur darah.
"Saat buang kotoran dia, sudah bercampur darah. Memang sudah sering sakit-sakitan. Keluarga tak ada yang di sini. Ada punya anaknya 8 di Wamena. Istrinya juga tinggal di sana. Dia tinggal sendiri," ungkapnya di luar kamar jenazah RSUP Kepri.
Belum lama ini Rovita juga merasa aneh ketika menghubungi korban tetapi tidak aktif nomor ponselnya. Baru diketahui ternyata korban meninggal dunia.
"Rencananya mau dimakamkan di Batu 2. Gak dibawa ke kampungnya sana," kata Rovita.
Baca: Warga Kampung Fatuneno Tak Tertolong Setelah Tertimpa Pohon Tumbang
Pantauan Tribun keluarga korban terus berdatangan. Korban sendiri merupakan seorang mualaf. Menurut Rovita, korban selalu baik dan suka bersosialisasi.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Umar meninggal dunia dalam rumahnya di RT 07/RW 08 Kelurahan Air Raja, Kecamatan Tanjungpinang Timur, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepri pada Kamis (23/5/2019) sore.
Tidak lama pihak kepolisian tiba di lokasi kejadian. Tim identifikasi Mapolres Tanjungpinang pun datang untuk melakukan identifikasi. Petugas langsung membawa korban ke RSUP Kepri.
Di RSUP Kepri ada Rio, yang mengaku sebagai saudara Umar. Dia mengatakan sempat mendapat informasi mengenai kondisi abangnya itu dari pihak kepolisian.
Tanpa menunggu lama, dia langsung bergegas datang ke kamar jenazah untuk memastikan kebenaran informasi tersebut. Dia akhirnya memastikan kalau jasad itu adalah abangnya.
"Iya, dia abang saya. Saya baru datang setelah dikabari oleh polisi. Saya mau pastikan, lihat dulu apa sebenarnya," kata Rio kepada TRIBUNBATAM.id, di kamar jenazah RSUP Kepri. (TRIBUNBATAM.id/wfa).