Motif Asmara dan Sakit Hati, Andi Pukul Bustori dan Anaknya Hingga Tewas, Uang Rp 15 Juta Disikat
Kepala Polres Pesawaran AKBP Popon Ardianto Sunggoro mengatakan, bahwa pelaku Andi Nofiandi (35) merupakan tetangga korban.
Editor: Hendra Gunawan
Sedangkan yang Rp 5 juta telah digunakan untuk mengambil gadaian motor.
Namun sisanya, telah dibakar oleh pelaku. Sehingga polisi meminta menunjukkan lokasi pelaku membakar uang.
Akan tetapi, kata Popon, saat berada di tempat membakar uang tersebut, pelaku Andi berusaha berontak yang akibatkan borgol dari plastik tis terlepas.
Pelaku pun berupaya melarikan diri.
"Petugas memberikan tembakkan peringatan tidak diindahkan, kemudian memberikan tindakkan tegas terukur," ujarnya.
Popon mengungkapkan, ada empat peluru menembus kedua kaki Andi.
Atas luka tembak itu pelaku dilarikan ke RSUD Pesawaran untuk mendapat penanganan medis.
Akan tetapi, tambah Popon, saat dibawa lagi ke Polres Pesawaran, luka tembak di kaki korban masih mengalirkan darah sehingga petugas membawanya ke RS Bayangkara.
Ironisnya Jumat siang, pelaku Andi tewas.
"Pukul 12.00 siang dibawa ke RS Bayangkara dilakukan penanganan di sana, habis solat Jumat pelaku menghembuskan nafas akibat kehabisan darah," ungkapnya.
Kemungkinan, kata dia, peluru menembus pembuluh darah besar pada kaki korban yang mengakibatkan pendarahan.
Setelah mendapatkan visum et repertum, jasad Andi akhirnya dikembalikan kepada keluarganya di Desa Cimanuk, Kecamatan Way Lima, Jumat pukul 15.00 WIB.
Popon mengatakan, saat mengantar jenazah Andi ke rumah duka, pihaknya dibantu Tim Polda Lampung. Akhirnya jasad Andi dimakamkan oleh keluarganya pada pukul 18.45 WIB. (Tribunlampung.co.id/R Didik Budiawan)
Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul Sakit Hati Tak Dipinjami Uang Rp 18 Juta, Pelaku Habisi Bapak dan Anak Tetangganya Pakai Linggis