Suami yang Mengaku Gadaikan Istri ke Pria Lain juga Menjual Anak Rp 500 Ribu hingga Suka Berjudi
Fakta baru dari kasus Hori yang mengaku menggadaikan sang istri ke pria lain. Hori disebut pernah menjual anak Rp 500 ribu dan suka berjudi.
Penulis: Miftah Salis
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Fakta baru kembali muncul dari kasus seorang suami, Hori, di Lumajang yang mengaku menggadaikan istrinya ke pria lain.
Sang istri, Lasmi, membantah menjadi jaminan atas utang Hori kepada seorang pria bernama Hartono.
Bahkan terkuak jika Hori pernah menjual anaknya senilai Rp 500 ribu serta suka berjudi.
Fakta ini terkuak setelah Polres Lumajang melakukan pemeriksaan kepada tiga orang terkait dalam kasus ini yakni Hori (45), Hartono (38), dan Lasmi (34).
Melalui keterangan saat pemeriksaan, terungkap bahwa Hori sempat menjual anaknya pada saat berumur 10 bulan.
Mengutip dari Tribun Jatim, saat itu Hori menjual anaknya kepada seseorang dengan harga Rp 500 ribu.
Baca: Suami Gadaikan Istri Rp 250 Juta, Istri Menikah Siri dengan Si Pemberi Hutang & Bantah Jadi Jaminan
Baca: Kabar Terkini Kasus Suami Gadaikan Istri Rp 250 Juta, Terancam Pasal Pembunuhan Berencana
Diduga kebiasaan Hori yang suka berjudi melatarbelakangi penjualan anak kandungnya tersebut.
Pengakuan Lasmi ini mendapatkan bantahan dari Hori.
Hori membantah telah menjual anaknya kepada seseorang.
Ia juga mengaku tak menerima uang seperse pun dari tersebut.
Kapolres Lumajang AKBP Muhammad Arsal Sahban menduga adanya unsur perdagangan manusia dalam kasus ini.
“Sesuai keterangan saksi, yang merupakan istri tersangka, ternyata ada kemungkinan terjadinya human trafficking yang terjadi pada anak kandung mereka. Saya bersama Tim Cobra akan terus mengurai benang merah kasus ini,” kata Arsal, Jumat (14/6/2019) dikutip dari Tribun Jatim.
Selain pembunuhan dan perdagangan diduga juga terdapat kemungkinan perzinahan dalam kasus ini.
“Seperti yang saya sampaikan sebelumnya, ada degradasi moral yang sangat luar biasa terjadi pada peristiwa. selain pembunuhan, ada informasi istri jadi jaminan, anak dijual dan kemungkinan adanya perzinahan” ungkap arsal.
Lasmi mengaku telah menikah dan bantah jadi jaminan
Istri Hori membantah menjadi jaminan atas pinjaman suaminya dan mengaku telah menikah siri dengan Hartono, si pemberi hutang.
Lasmi mengaku tak pernah menjadi jaminan atas utang Hori senilai Rp 250 juta kepada Hartono.
Baca: Kenapa 4 Jenderal Jadi Target Pembunuhan saat Kerusuhan 22 Mei? Ini Kata Pengamat Militer
Baca: Momen Saor Siagian Bentak Pengacara Kivlan Zen & Gebrak Meja saat Bahas Rencana Pembunuhan
Wanita tersebut mengaku pergi dari rumah atas keinginannya sendiri.
Sebagai seorang istri, Lasmi merasa ditelantarkan oleh Hori.
"Kasus ini pelik. Rupanya Lasmi memilih pergi sendiri karena merasa ditelantarkan oleh Hori," imbuh Arsal.
Mengutip dari Surya, melalui video yang dikirimkan Arsal, Lasmi mengaku tak dijadikan jaminan oleh Hori.
Lasmi mengaku tak diberi nafkah Hori.
Bahkan ia juga kerap mendapatkan tindakan kekerasan dari sang suami.
Lasmi kemudian memilih pergi dan mantab bersama Hartono, lelaki yang memberi pinjaman kepada Hori.
Lasmi dan Hartono mengaku menikah pada bulan April secara siri.
Perkataan Hori juga mendapat bantahan dari Hartono.
"Tidak ada dia (Lasmi) jadi jaminan. Tidak benar saya ngomong minta istrinya dijadikan jaminan utang," tegas Hartono.
Perkenalan Lasmi dan Hartono rupanya juga terjadi berkat Hori.
Awalnya Hori meminta Lasmi untuk berkomunikasi dengan Hartono melalui telepon dengan nama Holifah.
Untuk diketahui, sebelumnya Hori melakukan pembacokan terhadap seorang pria bernama Muhammad Toha.
Usut punya usut, pembacokan tersebut salah sasaran.
Hori berencana ingin membunuh Hartono, si penerima gadai.
Baca: Terdakwa Pembunuhan Jamaah Masjid di Christchurch Mengaku Tak Bersalah
Baca: Korban Pembunuhan Pria yang Gadaikan Istri, Ternyata Masih Terhitung Kerabat
Dari pengakuan Hori, Hartono enggan mengembalikan sang istri saat ia berniat menebusnya dengan sebidang tanah.
Penolakan ini membuat Hori merencanakan pembunuhan terhadap Hartono.
Hori berpikir bahwa pembunuhan tersebut akan membuat hutangnya hangus dan istrinya kembali.
Pembacokan yang terjadi di Jalan Dusun Argomulyo Desa Sombo Gucialit pada Selasa (11/6/2019) tersebut menyebabkan Muhammad Toha (34) meninggal dunia.
(Tribunnews.com/Miftah)