Geruduk Konjen Jepang, Massa Green Women Minta Pemerintah Jepang Berhenti Danai Proyek Batubara
Sejumlah wanita membawa berbagai jenis spanduk gelar aksi di depan Gedung Konsulat Jenderal Jepang (Konjen Jepang) tepatnya di Jalan Sumatra.
Editor: Januar Adi Sagita
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Syamsul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Sejumlah wanita membawa berbagai jenis spanduk gelar aksi di depan Gedung Konsulat Jenderal Jepang (Konjen Jepang) tepatnya di Jalan Sumatra, Surabaya.
Mereka menamakan dirinya Green Woman yang meminta Pemerintah Jepang untuk menghentikan pendanaan pada proyek Batubara.
Pasalnya pada tanggal 28-29 Juni 2019 mendatang, akan digelar Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) negara-negara yang tergabung dalam G20 di Jepang.
Ketua Green Woman, Sutama mengatakan pembahasan lingkungan dan energi menjadi perhatian mereka dalam KTT tersebut.
Menurutnya, saat ini dunia terkhusus Indonesia masih bergantung pada penggunaan energi fosil, batubara, gas, dan minyak sebagai sumber energi.
"Berkumpul di Konjen Jepang, untuk Pemerintah Indonesia yang akan rapat di G20, agar Pemerintah Jepang bisa menghentikan pengiriman dan pengelolaan batubara," ujarnya, Rabu (26/6/2019).
Sutama menilai, Batu Bara membawa dampak yang sangat negatif bagi lingkungan. Di daerahnya sendiri, yaitu Lakardowo, Mojokerto, mereka harus berjuang menghadapi pencemaran yang diakibatkan oleh aktivitas PT. PRIA yang menimbun limbah B3 Batubara.