Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pencairan Gaji 13 dan Tunjangan Khusus PNS Kota Subulussalam Ditunda Hingga Agustus

Kondisi keuangan Pemerintah Kota (Pemko) Subulussalam masih belum stabil. Akibatnya Pemko harus menunda pembayaran gaji 13 dan tunjangan khusus.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Pencairan Gaji 13 dan Tunjangan Khusus PNS Kota Subulussalam Ditunda Hingga Agustus
Harian Warta Kota/henry lopulalan
DISTRIBUSIKAN UANG - Petugas menyiapkan uang untuk di distribusikan berbagai tempat di Bank Indonesia, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (6/6). Bank Indonesia memproyeksikan kebutuhan uang periode Ramadan dan Idul Fitri 1437 H/2016 sebesar Rp 160,4 triliun rupiah dimana angka itu naik dari tahun sebelumnya dimana kebutuhan uang mencapai Rp 140 Triliun, kenaikan tersebut disebabkan pembayaran gaji ke 13 dan 14 bagi PNS/TNI dan Polri dan jumlah hari libur yang banyak. Warta Kota/henry lopulalan 

Dikatakan, anggaran yang masuk dari DAU tidak mencukupi membayar berbagai kegiatan.

Adapun dana yang masuk untuk menalangi kegiatan operasional dinas atau satuan kerja perangkat kota (SKPK), dana desa, dan gaji perangkat desa. Sedangkan DOKA juga peruntukannya sudah jelas.

"Uang sudah masuk, angkanya seperti pernah saya sampaikan, tapi itu sangat kecil. Jadi, tidak bisa semuanya untuk menutupi kegiatan lain," tegas Saifullah.

Baca: Nur Hidayat Jual Istrinya Rp 1,5 Juta Sekali Kencan, Alasannya Buat Bayar Utang Operasi Sesar

Berdasarkan penelusuran Serambi, tidak hanya gaji 13 dan TC PNS yang dipending pembayarannya.

Pemko Subulussalam juga menunda setiap item pembayaran langsung (LS) karena ketidakmampuan anggaran pemerintah di Kota Sada Kata ini.

Saifullah menyebutkan, ada sekitar Rp 20-an miliar pembayaran LS yang masuk ke BPKD, tapi belum dapat diproses.

Ini akan diproses sekitar Agustus-September mendatang. Itu pun Sudah tergantung pada kebijakan pimpinan di Subulussalam.

Berita Rekomendasi

Sebagaimana diberitakan Serambi pada Mei lalu, kondisi keuangan Pemerintah Kota (Pemko) Subulussalam terganggu akibat kosongnya kas daerah sejak April sehingga proses penarikan uang tersendat, termasuk kebutuhan satuan kerja perangkat kota (SKPK) setempat.

DISTRIBUSIKAN UANG - Petugas  menyiapkan uang untuk di distribusikan  berbagai  tempat  di Bank Indonesia, Jalan MH Thamrin,  Jakarta Pusat, Senin (6/6). Bank Indonesia memproyeksikan kebutuhan uang periode Ramadan dan Idul Fitri 1437 H/2016 sebesar Rp 160,4 triliun rupiah dimana angka itu naik dari tahun sebelumnya dimana kebutuhan uang mencapai Rp 140 Triliun, kenaikan tersebut disebabkan pembayaran gaji ke 13 dan 14 bagi PNS/TNI dan Polri dan jumlah hari libur yang banyak. Warta Kota/henry lopulalan
DISTRIBUSIKAN UANG - Petugas menyiapkan uang untuk di distribusikan berbagai tempat di Bank Indonesia, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (6/6). Bank Indonesia memproyeksikan kebutuhan uang periode Ramadan dan Idul Fitri 1437 H/2016 sebesar Rp 160,4 triliun rupiah dimana angka itu naik dari tahun sebelumnya dimana kebutuhan uang mencapai Rp 140 Triliun, kenaikan tersebut disebabkan pembayaran gaji ke 13 dan 14 bagi PNS/TNI dan Polri dan jumlah hari libur yang banyak. Warta Kota/henry lopulalan (Harian Warta Kota/henry lopulalan)

Hal itu disampaikan sejumlah sumber dari kalangan SKPK kepada Serambi, Selasa (21/5/2019) yang mengaku kesulitan menarik anggaran sejak April lalu.

Menurut informasi, beberapa kepala bagian badan dan dinas mengeluh akibat kondisi keuangan yang tak kunjung bisa dicairkan.

Bahkan, salah satu pejabat mengaku sudah mengajukan sejak April lalu tapi hingga kini tak ada pencairan.

"Bukan saya saja, banyak kawan terlunta-lunta tidak bisa mencairkan anggaran. Sudah sebulan lebih, kabarnya kas kosong," ungkap seorang pejabat kepada wartawan.


Sekretaris Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) Kota Subulussalam, Saifullah Hanif yang dikonfirmasi wartawan di ruang kerjanya membenarkan adanya masalah keuangan di kota yang wali kota dan wakil wali kotanya baru dilantik itu.

Baca: Satu Keluarga Tercebur ke Sungai Sangatta Bersama Motornya, Sang Anak Belum Ditemukan

Dia juga membenarkan bahwa beberapa pengajuan dari dinas, badan, dan kantor tidak bisa dicairkan lantaran tak adanya stok dana di kas daerah.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas