Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Prostitusi Online Berkedok Biduan di Metro Lampung Terbongkar, Tarif Short Time Rp 300 Ribu

Polres Kota Metro membongkar prostitusi online sekaligus perdagangan manusia berkedok biduan dangdut.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Prostitusi Online Berkedok Biduan di Metro Lampung Terbongkar, Tarif Short Time Rp 300 Ribu
TribunKaltim.Co/HO/Tipiter Polres Balikpapan
ilustrasi 

"Kalau dulu kan iya lewat Facebook, langsung tawarkan harga segini, tapi sekarang sudah tertutup. Termasuk yang kita ungkap bulan kemarin itu. Meraka hanya via WhatsApp. Dan itu pun tertutup. Hanya dari user atau teman user begitu," terangnya.

 Rektor UIN Raden Intan Pastikan Tak Bela Dosen Jika Terbukti Cabuli Mahasiswi

Karena itu, ia berharap semua pihak bahu-membahu untuk mempersempit ruang gerak praktik prostitusi online di wilayah setempat.

Tidak hanya polisi, pemerintahan dan masyarakat turut aktif.

"Kita ada tim patroli cyber tersendiri. Mulai dari FB, Twitter, atau WeChat. Memang, saat ini karena perhelatan politik, jadi kita patroli terkait ujaran kebencian, hoaks, atau black campaign. Tapi tetap, soal pidum atau kejahatan cyber tentu kita awasi," bebernya, Minggu (13/1).

Tarif Rp 600 Ribu

Sementara H dalam wawancara dengan Tribun Lampung memaparkan, telah menjalankan bisnis esek-esek tersebut kurang lebih dua tahun.

Dia mendapatkan keuntungan Rp 100 ribu hingga Rp 200 ribu per orang.

Berita Rekomendasi

Tarif satu wanita yang ia tawarkan ke lelaki hidung belang sebesar Rp 500 ribu sampai Rp 600 ribu.

Ia juga mengaku sudah memiliki enam anak didik yang sering ia tawarkan kepada para pelanggan.

"Kalau yang saya tawarkan ke pelanggan sudah pernah dipakai sama dia, ya saya cari lain dengan minta sama kawan. Nanti kawan kasih stoknya. Ya macam-macam. Ada yang minta pelajar ada juga mahasiswa," katanya.

H juga membeberkan, pelanggan yang kerap menggunakan jasanya mulai dari remaja hingga pejabat pemerintah daerah.

Ketika ditanyakan siapa pejabat yang kerap meminta jasanya, ia hanya menyebut dua nama kabupaten di Lampung. "Pejabat ada, tapi dari luar," terangnya.

Pengakuan serupa juga disampaikan LR. Ia bertugas sebagai pencari wanita yang mau diajak esek-esek.

Tak jarang, bahkan dirinya juga kerap turun langsung untuk memuaskan nafsu para hidung belang.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Lampung
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas