Bupati Apresiasi Penangkapan 45 Pengeroyok Anggota TNI: Kelompok SMB Kerap Memprovokasi Warga
Bupati Batanghari Syahirsah SY mengapresiasi TNI-Polri yang berhasil mengamankan Kelompok Serikat Mandiri Batanghari (SMB) beserta Muslim.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, MUARABULIAN - Bupati Batanghari Syahirsah SY mengapresiasi TNI-Polri yang berhasil mengamankan Kelompok Serikat Mandiri Batanghari (SMB) beserta Muslim selaku ketuanya.
Hal ini disampaikan Syahrisah di ruang kerjanya didampingi Wakapolres Batanghari dan Danramil Muara Bulian, Jumat (19/7/2019) pagi.
"Saya atas nama pribadi mengapresiasi kepada jajaran TNI-Polri dari Korem 042 Gapu dan Polda Jambi yang berhasil mengamankan SMB yang dipimpin muslim," ungkap Syahirsah kepada wartawan.
Menurutnya, selama ini kelompok SMB pimpinan Muslim tersebut memang telah lama membuat ulah.
Mereka kerap melakukan provokasi terhadap masyarakat sehingga terjadi bentrok.
Dan peristiwa yang terakhir kali terjadi yakni bentrok bersama TNI yang tengah bertugas.
"Kejadian itu sangat meresahkan sehingga membuat risau semua pihak. Kalau dibiarkan aksi premanisme tersebut bisa mengganggu iklim investasi di Batanghari dan Provinsi Jambi," katanya.
Dalam hal ini, kata Syahirsah, Pemerintah Kabupaten Batanghari selalu mendukung apa saja yang menjadi kewenangan TNI-Polri.
"Sekali lagi saya mengucapkan terima kasih kepada TNI dan Polri," kata dia.
Sebelumnya, Tim gabungan dari Polda Jambi dan Korem 042/Gapu, berhasil menangkap 45 orang anggota Serikat Mandiri Batanghari (SMB) termasuk Muslim selaku ketua kelompok, Kamis (18/7/2019).
Mereka diamankan terkait penganiayaan terhadap anggota Satgas Karhutla dan pengrusakan fasilitas PT WKS belum lama ini.
Selain anggota SMB, sejumlah barang bukti juga ikut diamankan. Ada senjata api rakitan dan puluhan senjata tajam.
Pengeroyok Anggota TNI
Anggota TNI di Jambi dikeroyok puluhan orang. Pengeroyok itu teridentifikasi dari Serikat Mandiri Batanghari (SMB).
Peristiwa itu terjadi di kantor Distrik VIII PT Wirakarya Sakti (WKS) yang berada di Desa Bukit Bakar, Kecamatan Renah Mendaluh, Kabupaten Tanjab Barat.
Baca: Akrab di Stasiun MRT, Jokowi Blak-blakan Soal Hubungannya dengan Prabowo: Saat Itu Sering Bertemu
Video anggota TNI dikeroyok itu viral di media sosial.
Pentolan Serikat Mandiri Batanghari (SMB) yakni Muslim Cs berhasil diamankan aparat Polda Jambi, Kamis (18/7/2019) sekira pukul 17.00 WIB.
Kabid Humas Polda Jambi, AKBP Kuswahyudi Tresnandi, mengatakan Muslim dan 45 orang lain, termasuk istrinya, diamankan dari lokasi.
"Iya semuanya ada 45 orang yang ditangkap, sekarang sudah dibawa ke Mapolda Jambi termasuk Muslim," kata dia.
Petugas juga mengamankan senjata rakitan yang diduga digunakan untuk menyerang dan melakukan pemberontakan.
"Puluhan senjatanya juga sudah kita amankan untuk barang bukti," tambahnya.
Ia juga mengatakan sempat terjadi kontak fisik saat akan mengamankan Muslim CS.
"Dua anggota kita terkena sajam, tetapi sudah bisa kita amankan," ungkapnya.
Di media sosial beredar video Muslim cs berada di kantor polisi.
Mereka dalam posisi tengkurap berjajar di lantai.
Baca: Jawaban Ahok Seandainya Dipilih Jadi Menteri Jokowi
Serang Kantor WKS
Diberitakan sebelumnya, Kelompok Serikat Mandiri Batanghari (SMB) berulah.
Pada Sabtu (13/7) sekira pukul 11.30 WIB, kelompok yang dipimpin Muslim itu menyerang Kantor Distrik VIII PT Wira Karya Sakti (WKS) di Desa Bukit Bakar, Kecamatan Renah Mendaluh, Kabupaten Tanjab Barat.
Informasi yang dihimpun Tribunjambi.com, kelompok SMB yang dipimpin Muslim beranggota sekira 70 orang.
Secara tiba-tiba, mereka menyerang dan melakukan perusakan fasilitas kantor Distrik VIII PT WKS.
Mereka juga melakukan penganiayaan terhadap beberapa karyawan perusahaan tersebut.
Selain itu, mereka juga melakukan penjarahan terhadap barang-barang kantor dan karyawan.
Belum diketahui jumlah kerugian dan jumlah korban luka-luka, pasalnya para karyawan perusahaan masih bertahan di dalam kawasan perusahaan.
Kelompok Muslim Cs diduga membawa sekitar 50 pucuk senjata api rakitan dan membawa senjata tajam jenis golok.
Mereka menuntut supaya perusahaan mengosongkan kantor Distrik VIII PT WKS.
Polisi dari Brigade Mobile (Brimob) Polda Jambi dan TNI sekira 24 personel telah berada di lokasi untuk melakukan pengamanan.
Puluhan personel dari Mapolres Batanghari juga dikerahkan menuju lokasi.
Kabag Ops Polres Batanghari, Kompol Ahmad Bastari Yusuf, saat dikonfirmasi membenarkan adanya kabar tersebut.
Baca: Rocky Gerung Sebut Visi Misi Jokowi Tak Tajam, Adian Napitupulu Bilang Begini
Anggota Polres Batanghari menuju lokasi untuk melakukan pengecekan.
"Kami dikirim hanya untuk melakukan pengecekan lokasi. Tapi untuk pengamanan tetap Polres Tanjab Barat," jelasnya.
Pernyataan Kolonel Arh Elphis Rudy
Danrem 042/Garuda Putih, Kolonel Arh Elphis Rudy, meminta penegakan hukum atas kejadian ini.
"Kejadian ini mengakibatkan dua personel saya kena pukul dan intimidasi," kata Kolonel Arh Elphis Rudy, Sabtu (13/7/2019).
Dalam hal ini, Kolonel Arh Elphis Rudy meminta penegakan hukum yang berlaku terkait adanya intimidasi yang dilakukan kelompok tersebut.
"Saya tidak terima ini harus ada penegakan hukum," tambahnya.
Kolonel Arh Elphis Rudy menegaskan tidak mempermasalahkan adanya konflik yang terjadi di lokasi, akan tetapi mempermasalahkan adanya pembakaran lahan 10 hektare tersebut.
"Yang saya soroti itu adanya pembakaran itu, dan datangnya petugas ini atas perintah saya untuk memadamkan api. Tapi mereka langsung dikeroyok," tegasnya.
Selain itu, dia juga telah berkoordinasi dengan aparat kepolisian Polda Jambi untuk dilakukan pengamanan di Distrik VIII tempat terjadinya kebakaran.
Video anggota TNI dikeroyok puluhan orang dari Serikat Mandiri Batanghari diunggah banyak akun instagram.
Aksi SMB itu menuai kecaman dari netizen.
Netizen mendorong pihak berwajib melakukan pengusutan tindakan sadis tersebut.
Artikel ini telah tayang di Tribunjambi.com dengan judul 45 Orang Kelompok SMB Dibekuk, Bupati Batanghari Apresiasi Kerja TNI/Polri Atasi Ulah Muslim Cs