Tukang Bandrek Ini Yang Paling Belakangan Turun Saat Tangkuban Parahu Erupsi, Apa yang Dilakukannya?
Saat kejadian erupsi kemarin, dia menjadi saksi meletusnya semburan abu yang menutupi kawasan wisata Gunung Tangkuban tersebut.
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Syarif Pulloh Anwari
TRIBUNNEWS.COM, LEMBANG - Seorang pria tua sedang jongkok di Pos Pengamatan Gunung Api Tangkuban Perahu sambil mengamati situasi di sekitar gunung Tangkuban Parahu.
Pria tua itu bernama Ajat (67) pedagang bandrek di bibir kawah ratu Tangkuban Parahu.
Saat kejadian erupsi kemarin, dia menjadi saksi meletusnya semburan abu yang menutupi kawasan wisata Gunung Tangkuban tersebut.
Ajat mengatakan kejadian erupsi gunung Tangkuban Parahu terjadi sekitar pukul 16.00 WIB dan saat kejadian wisatawan sedang ramai.
"Sebelum kejadian belum ada apa-apa, enggak ada tanda-tanda , saya jualan bandrek. Emang lagi banyak pengunjung," ujar Ajat.
Ajat yang mulai berdagang dari tahun 1989 itu, saat erupsi gunung Tangkuban Parahu mengeluarkan abu, ia mengaku kondisi langit langsung gelap dikarenakan abu yang membumbung tinggi.
Baca: Ada atau Tidak Kulkas, Ini 10 Tips Menyimpan Makanan Agar Tetap Segar Lebih Lama
Baca: DFSK Glory 580 Didiskon Sampai Rp 50 Jutaan
Baca: Live Streaming Timnas U-15 Indonesia vs Vietnam di SCTV, Piala AFF U-15 2019, Pukul 15.00 WIB
"Saat kejadian langit gelap, abu sudah membumbung tinggi, Saya santai saja, saya enggak panik, saat abu sudah menyebar, saya inisiatif ambil kain, terus dibasahin, mulut dan hidung saya ditutupin," ujarnya.
Di lokasi, kata Ajat, para wisatawan dan pedagang pada panik dan menyelamatkan diri masing masing, namun Ajat mengaku dirinya sempat menyelamatkan roda dagangannya.
"Saya enggak lari santai saja, lihat di bawah sudah meletus, terus gelap kondisinya, santai dulu asap keluar putih baru keluar," ujarnya
Setelah selesai membereskan barang dagangannya, kondisi sekitar wisata kawah ratu sudah sepi. Ajat menyebutkan dirinya pedagang yang turun paling akhir.
"Saya paling akhir keluar yang jualan di sini, semuanya sudah semua keluar, kecuali saya sendiri. Terus ada mobil wisatawan saya ikut," ungkapnya.
Namun kini Ajat hanya bisa duduk di pos pengamatan Gunung Api Tangkuban Perahu menunggu kepastian barang dagangannya.(*)
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Tukang Bandrek Ini Santai di Bibir Kawah Ketika Gunung Tangkuban Perahu Meletus, Turun Terakhi