Fakta Terbaru Kakak Hamili Adik di Luwu: Berawal dari Ejekan, Hamil Anak ke-3, Semua Keluarga Diusir
Fakta terbaru kasus cinta terlarang kakak menghamili adik di Luwu. Berawal dari ejekan, adik hamil anak ketiga, berakhir semua keluarga diusir.
Penulis: Sri Juliati
Editor: Daryono
Inilah fakta terbaru kasus cinta terlarang kakak menghamili adik di Luwu, Sulawesi Selatan. Berawal dari ejekan, adik hamil anak ketiga, berakhir semua keluarga diusir.
TRIBUNNEWS.COM - Hubungan sedarah alias incest kembali terungkap.
Kali ini terjadi di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.
Seorang kakak berinisial AA (38) di Jalan Andi Takke, Desa Lamunre Tengah, Kecamatan Belopa Utara, Kabupaten Luwu menghamili adik kandungnya, BI (30).
Alhasil, sang adik telah melahirkan anak sebanyak dua kali dan saat ini, ia tengah hamil anak ketiga hasil cinta terlarangnya dengan kakak.
Cinta terlarang kakak-adik ini berawal dari ejekan yang menimpa sang kakak.
Hingga akhirnya warga mengusir seluruh keluarga ini dari desa, termasuk orangtua pelaku dan anak mereka lainnya.
Baca: Cinta Terlarang Kakak - Adik di Luwu Ternyata Sudah Dicurigai Warga Sejak Dulu
Baca: Akhirnya Hubungan Kakak Adik yang Memiliki Dua Anak Terungkap, Begini Awal Kecurigaan Warga Sekitar
Baca: Akibat Cinta Terlarang Kakak Adik di Luwu, Seluruh Keluarga Diusir dari Desa
Berikut beberapa fakta terbaru soal kasus cinta terlarang kakak menghamili adik di Luwu, Sulawesi Selatan, dirangkum Tribunnews dari berbagai sumber:
1. Berawal dari ejekan pada AA
Adalah AA yang masih berstatus bujangan menghamili adiknya, BI yang telah dua kali menjanda.
Keduanya terlibat hubungan cinta terlarang sejak 2016 hingga BI melahirkan dua anak dan kini hamil anak ke-tiga.
Kasus ini berawal dari AA yang berprofesi sebagai buruh bangunan kerap diejek tidak jantan oleh teman serta tetangga rumahnya.
Demikian dikatakan Kepala Sub Bidang, Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A), Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A), Nursamsi.
"Kakak (AA) kerap dipertontonkan film dewasa oleh teman kerjanya, tapi tidak 'tegang.'"