Anaknya Mengigau Ketakutan, Dalianto Tusuk Kakak Iparnya 15 Kali Hingga Tewas
Pembunuhan terhadap pria yang ditinggal pergi istri dan anaknya itu dilatarbelakangi sakit hati dan dendam sang adik ipar.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNJATENG.COM, MEDAN - Sumarno tewas di tangan adik iparnya, Dalianto.
Pembunuhan terhadap pria yang ditinggal pergi istri dan anaknya itu dilatarbelakangi sakit hati dan dendam sang adik ipar.
Korban kerap mengancam, memaki, dan memukul ibunya dan juga istrinya.
Bahkan, anak perempuan pelaku ketakutan dan mengigau.
Panit Reskrim Polsek Percut Seituan, Ipda Supriadi mengatakannya kepada Kompas.com, Senin (12/8/2019).
Peristiwa itu terjadi di kediaman Dalianto di Jalan Sultan Ujung, Desa Sampali, Kecamatan Percut Seituan, Sabtu (10/8/2019) dini hari kemarin.
Dijelaskannya, sesaat sebelum peristiwa pembunuhan, anak perempuan Dalianto, dalam tidurnya berulang kali mengucapkan, "Jangan pakde, jangan pakde".
"Kejadiannya Sabtu dini hari sekitar pukul 00.30 WIB."
"Nah, anaknya pelaku ini kan manggil pakde sama korban," katanya.
Dalianto kemudian menenangkan anaknya lalu mendatangi Sumarno yang tidur di ruang tamu untuk menanyakan sesuatu secara baik-baik.
Namun Sumarno tidak terima dan terjadi perkelahian.
Dalianto yang kalap menuju dapur mengambil pisau di rak piring kemudian menusuk Sumarno berkali-kali.
Sumarno sempat berteriak meminta tolong namun saat istri pelaku keluar dari kamarnya sudah melihat abangnya tewas bersimbah darah.
Usai membunuh Sumarno, Dalianto tetap berada di rumahnya dan menghubungi temannya, seorang anggota Brimob yang kemudian menghubungi Polsek Percut Sei Tuan untuk menangkapnya.