Buntut Peluru Nyasar Kenai Mahasiswa di UBL, 3 Polisi Masuk Tahanan
Polda Lampung telah menahan tiga oknum polisi dalam perkara peluru nyasar di kawasan kampus Universitas Bandar Lampung
Editor: Hendra Gunawan
Saat itu, terusnya pelaku sedang mengecek senjata api di dalam mobil bersama temannya.
"Katanya ngecek senpi dalam mobil tau-tau meledak, menembus kaca mobil dan terus nyerempet mahasiswa di kantin, jaraknya jauh sekitar 20 meter. Jadi bukan penggerebekan, bukan pula penangkapan. Murni tidak ada unsur kesengajaan, menunggu istrinya yang sedang kuliah," jelasnya.
Setelah mengetahui anggota polisi, terus Bambang, mereka kemudian menelepon Provos untuk diamankan di Polda Lampung.
"Banyak polisi di sini, kuliah di sini juga. Jadi tadi khawatir terjadi apa-apa kita minta polda diamankan, sudah dibawa provos ke polda," pungkasnya.
Sementara Kapolres Lampung Selatan AKBP Syarhan mengatakan, saat ini perkara yang diduga melibatkan anggotanya sudah ditangani oleh Polda Lampung.
"Jadi nanti kita nunggu hasil penyelidikan karena ini personel jadi ditangani Propam Lampung," jelasnya.
Satu Jam Operasi
Korban peluru nyasar polisi yang juga mahasiswa UBL, Rahmat Heriyanto, masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Urip Sumoharjo, Minggu (11/8/2019).
Mahasiswa FISIP UBL itu telah menjalani operasi pengambilan peluru yang bersarang di bagian punggung sebelah kanan korban.
"Kondisi masih proses pemulihan. Gerak-gerak sudah, tapi sedikit, namanya habis luka besar. Saat ini masih butuh istirahat banyak," ungkap Andi, kakak sepupu Heri, di Rumah Sakit Urip Sumoharjo.
Pantauan Tribun Lampung, Heri yang juga Wadanton Damkar BPBD Kota Bandar Lampung ini dirawat di Ruang Pahlawan RS Urip Sumoharjo.
Sebelumnya, warga Jagabaya, Way Halim ini sempat dirawat di ruang Delima.
Namun karena membutuhkan privasi, Heri dipindahkan di Ruang Pahlawan.
Nampak para pembesuk baik dari keluarga maupun rekan tugas di BPBD Kota Bandar Lampung terus berdatangan.
Salah satu rekan tugas yang telah membesuk menyebutkan kondisi korban baik-baik saja.
"Oh baik baik saja," ungkap salah satu pembesuk sembari berlalu.
Hal ini pun juga diamini oleh Andi, jika Heri dalam kondisi baik-baik saja.
"Alhamdulillah sehat, gak ada masalah. Kemarin (Sabtu) operasi juga sudah lancar, udah diambil (pelurunya). Kalau dalam, gak dalam," kata Andi.
Andi pun mengaku jika saat tindakan operasi sempat menunggu, lantaran belum ada dokter spesialis yang bisa menangani luka korban.
"Kemarin cuma lama nunggu dokter spesialis karena yang lain gak berani, posisi rawan kalau gak spesialis kami juga gak mau, kan di punggung sebelah kanan banyak organ, ya kurang lebih satu jam operasinya," bebernya.
Andi mengatakan saat ini, Heri tengah dalam masa pemulihan.
"Tapi masing ngilu, masih pening karena belum stabil badannya, tapi yang penting kondisinya sudah lepas dari masa kritis," imbuhnya.
Disinggung soal peluru nyasar karena oknum polisi, Andi mengaku pihak keluarga tidak mempermasalahkan lantaran peristiwa ini dianggap musibah.
"Kita anggap semua ini karena musibah karena unsur kelalaian kami gak berpikir ke arah sana (proses hukum)," tandasnya.
(Tribunlampung.co.id/Hanif Mustafa/Beni Yulianto/Kiki Adipratama)
Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul Gara-gara Peluru Nyasar di UBL, 3 Polisi Ditahan di Polda Lampung,