Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Timin, Pria Penderita Gangguan Jiwa yang Kini Tinggal Bersama Bupati Banjarnegara

Kisah tentang Timin yang dipasung ternyata sampai ke telinga Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Kisah Timin, Pria Penderita Gangguan Jiwa yang Kini Tinggal Bersama Bupati Banjarnegara
ISTIMEWA
Cuplikan video yang beredar di media sosial saat Bupati Banjarnegara memberi minum kepada orang gangguan jiwa belum lama ini. 

TRIBUNJATENG.COM, BANJARNEGARA - Siang itu, taman belakang rumah dinas Bupati Banjarnegara agak ramai.

Beberapa tamu dan staf tengah mengobrol santai untuk mengisi waktu istirahat.

Secangkir kopi hitam menemani obrolan mereka yang sesekali terpotong oleh kicauan burung di taman.

Di antara mereka, seorang pemuda yang baru keluar dari sebuah kamar rumah itu ikut nimbrung.

Tubuhnya cukup gempal. Kulitnya bersih terawat.

Baca: Baim Wong Akan Temui Netizen yang Terima Tamu Orang Gila

Dari sisi penampilan, pantaslah pemuda itu tinggal di rumah orang nomor 1 di Banjarnegara.

Dialah Timin. Dia sama sekali tak punya pertalian darah dengan keluarga bupati.

Berita Rekomendasi

Tetapi siapa sangka, ia mendapatkan kehormatan bisa tinggal menyatu dengan keluarga bupati.

Tentu saja, ia sudah dianggap bagian dari keluarga bupati. Wajar, ia menerima berbagai fasilitas cuma-cuma dari keluarga itu.

Timin mulanya bukanlah siapa-siapa. Nestapa hidupnya lah yang mengantarkannya ke rumah Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono hingga saat ini.

Ia hanyalah manusia yang entah dipandang apa oleh masyarakat sebelumnya.

Baca: Panggilan Berujung Maut, Berikut Kisah Tragis Brigadir Hedar yang Diculik dan Dibunuh KKB

Sebelum menempati kamar bagus seperti sekarang, tempat tinggal Timin adalah kesengsaraan.

Hidupnya terbelenggu di tengah penderitaan jiwa yang dia alami. Anggota tubuhnya terikat rantai yang dikaitkan dengan kayu.

Kondisi itu jelas membuat tubuhnya tak berkutik. Ia tak bisa kemana-mana untuk menikmati hawa bebas.

Bagi masyarakat, pemasungan Timin memang beralasan. Kebebasannya dianggap akan meresahkan warga.

Ia rupanya telah berkali-kali berusaha membakar rumah warga di sekitar tempat tinggalnya.

"Ada laporan, saya tanya kenapa di kabupaten kita masih ada orang seperti itu. Itu kalau lepas, kalau bawa korek api, ada rumah dibakar," katanya.

Kisah tentang Timin yang dipasung ternyata sampai ke telinga Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono.

Budhi punya pandangan lain menyangkut keberadaan orang seperti itu.

Timin hanyalah orang sakit yang mestinya bisa disembuhkan. Tak sepatutnya orang itu dipasung hingga terenggut kemanusiaannya.

Budhi terpanggil untuk membebaskannya. Ia menjemput Timin dengan membawa segudang harapan untuk pemuda merana itu. Hingga ia terlepas dari tali yang membelenggunya.

Budhi bukan hanya membebaskan pemuda itu dari hukumanya.

Ia bertekad membebaskannya dari penyakit jiwa yang menjangkitinya.

Ia mengirim Timin ke sebuah Rumah Sakit Jiwa (RSJ). Di sana tempat pemuda itu seharusnya.

Ia akan dirawat dengan baik untuk mencapai kesembuhannya.

"Yuk berangkat, bawa. Lalu saya kirim ke RSJ," katanya.

Tiga minggu kemudian, ada kabar baik yang membuat Budhi lega.

Kejiwaan Timin menunjukkan perkembangan yang menggembirakan.

Meski belum sembuh total, kondisi pemuda itu jauh lebih baik dari sebelumnya.

Budhi tak melepaskannya begitu saja, atau mengembalikannya ke masyarakat.

Ia memboyong pemuda itu dari RSJ ke rumahnya. Dengan cara itu, Budhi mengangkat martabat pemuda yang hidupnya sempat tersiakan.

Di rumah dinas itu, Timin mendapat tempat yang layak. Ia diberi kamar khusus. Segala kebutuhannya dicukupi. Ia tinggal menyatu dengan keluarga bupati.

Dengan demikian, Budhi bisa leluasa merawat pemuda itu dan memastikan perkembangan kesehatan jiwanya. Kini, kehidupan Timin jauh lebih baik. Ia menjalani hidup normal layaknya masyarakat lain.

Di rumah dinas itu, Timin menemukan kebebasannya sebagai manusia seutuhnya.

"Doakan saya, bisa membantu saudara-saudara kita seperti itu," katanya.

Di luar Timin, masih banyak warga lain bernasib sama. Budhi mengaku itu sebagai pekerjaan rumahnya yang belum terselesaikan.

Setidaknya, kini ada tiga warga dengan gangguan jiwa yang kondisinya memprihatinkan. Mereka saat ini masih dirawat di panti rehabilitasi jiwa.

Budhi masih memantau perkembangan kesehatan jiwa mereka selama dirawat di panti.

Jika kondisi sudah memungkinkan, ia berencana akan memboyong mereka ke rumahnya.

Budhi ingin merawat mereka di rumah seperti dia merawat Timin selama ini.

"Biarlah, nanti rumah ini biar dipenuhi orang-orang seperti itu. Itu kan wajib, mereka saudara-saudara kita juga kok," katanya. (aqy)

Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Pria yang Menderita Gangguan Jiwa Kini Tinggal Bersama di Rumah Dinas Bupati Banjarnegara, https://jateng.tribunnews.com/2019/08/14/pria-yang-menderita-gangguan-jiwa-kini-tinggal-bersama-di-rumah-dinas-bupati-banjarnegara?page=all.

Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas