Fakta Baru, Pendiri Komunitas Bumi Datar Tewas Diracun Pembunuh Bayaran Sebelum Dibakar di Mobil
Terungkap fakta baru kasus pembunuhan Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili dan putranya, M Adi Pradana alias Dana.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM - Terungkap fakta baru kasus pembunuhan Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili dan putranya, M Adi Pradana alias Dana.
Ternyata Pupung Sadili tewas diracun oleh pembunuh bayaran.
Para pembunuh bayaran ini sengaja disewa Aulia Kesuma untuk menghabisi suami dan anak tirinya.
Aulia Kesuma merupakan istri muda dari Pupung.
Dua pembunuh bayaran yang diketahui meracuni Pupung Sadili adalah S dan A.
Mereka memberikan racun tersebut melalui minuman.
Harapan pelaku, Pupung langsung meninggal setelah meminum racun.
Namun, setelah minum racun itu, Pupung Sadili sempat terlihat lemas.
Lalu, korban disebut tak bisa bergerak.
Hal ini disampaikan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono seperti yang diberitakan Kompas.com.
Baca: Unggahan Kesedihan Pacar Korban Mayat Tebakar Dalam Mobil di Sukabumi: Masih Berharap Ini Prank
"Tersangka A dan S ini memberikan racun kepada korban (Edi) di minunan dengan harapan langsung meninggal. Setelah dia lemas dicek enggak gerak," ujar Argo.
Selain Pupung Sadili, Dana pun menjadi sasaran pembunuhan.
Rupanya, Aulia Kesuma melibatkan putranya, K dalam pembunuhan.
Ia menyuruh sang anak untuk memberikan minuman keras terhadap anak tiri.
K pun menuruti permintaan ibunya.
Ia memberikan minuman keras kepada Dana.
Akhirnya Dana pun tampak mabuk sampai tak sadarkan diri.
Setelah itu, korban pun dibekap, lalu meninggal dunia.
"Istri korban (AK) menyuruh anaknya si K itu untuk memberi minuman keras kepada korban dengan inisial D. Akhirnya D mabuk dan enggak sadar, kemudian dibekap," kata Argo.
Pembunuhan sadis itu terjadi di rumah korban di Lebak Bulus, Jakarta.
Jasad Korban Dibakar dalam Mobil
Polres Sukabumi dan Ditreskrimum Polda Jabar berhasil menangkap pelaku pembakaran mobil di Sukabumi yang di dalamnya terdapat dua jasad terpanggang.
"Berhasil ditangkap seorang wanita berinisial AK (35) yang merupakan istri muda dari korban Edi Chandra Purnama (54) dan ibu tiri dari korban M Adi Pradana (23)," kata Kapolda Jabar Irjen Pol Rudy Sufahriadi di Mapolda Jabar, Selasa (27/8/2019).
"Pelaku membakar mobil berisi jenazah tersebut bersama anaknya yang berinisial KV (18)," ucap Kapolda Jabar.
Baca: Suruh 4 Pembunuh Bayaran, Peran Istri Korban Dalang Pembakaran Jasad Ayah & Anak di Sukabumi Terkuak
Kapolda menambahkan bahwa pelaku KV (25) juga terkena luka bakar sekira 30 persen dan dirawat di Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta.
Terbakarnya pelaku saat menyiram bensin ke mobil korban.
Peranan pelaku AK (35) ialah membeli bensin dan anaknya lah yang menyiram serta menyulut api.
Menurut Kapolres Sukabumi AKBP Nasriad, motif AK membunuh suami dan anak tirinya adalah masalah rumah tangga dan utang piutang.
AK sempat menyewa empat pembunuh bayaran terkait rencananya itu.
Senin malam, polisi menangkap AK di Jakarta.
Sedangkan KV masih dirawat di RS Pertamina Jakarta karena mengalami luka bakar 30 persen.
Edi Chandra Purnama dan M Adi Pradana dilumpuhkan oleh sempat eksekutor yang disewa AK.
Melansir dari Kompas.com, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jabar Kombes Iksanto Bagus mengatakan du jasad terpanggang itu diculik terlebih dahulu.
"Dua korban diculik dan dilumpuhkan di rumah korban di Lebak Bulus, Jakarta Selatan," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jabar Kombes Iksanto Bagus di Mapolda Jabar, Selasa (27/8/2019).
Setelah dieksekusi, dua korban diletakkan di SPBU Cirende dalam keadaan sudah meninggal.
"Dan para eksekutor menyuruh AK dan anaknya KV mengambil mobil yang sudah berisikan mayat tersebut," kata Iksanto. AK dan KV kemudian mengambil mobil tersebut pada Minggu (25/8/2019) sekitar pukul 07.00 WIB untuk kemudian dibawa ke Cidahu.
Tersangka AK kemudian membeli bensin di dekat lokasi tempat kejadian.
"Menyerahkan ke anaknya KV untuk membakar mobil tersebut," ungkapnya.
Sebelum warga menemukan mobil terbakar, ada dua unit mobil hitam melintas berulang kali di sekitar tempat kejadian.
Hal tersebut diakui oleh salah satu pemilik warung di sekitar lokasi, Eti (50).
"Bolak balik itu, mobilnya bagus pokoknya. Itu sebelum ada mobil kebakar. Saya kira biong tanah, ngecek tanah gitu di sekitar sini," kata Eti kepada TribunnewsBogor.com.
Dia menjelaskan bahwa anaknya yang bermain sepeda juga sempat melihat bahwa dua mobil hitam itu terparkir di lokasi kejadian.
Namun, di sekitar dua unit mobil hitam yang terparkir itu sama sekali tidak ada satu pun orang yang terlihat keluar mobil.
"Si Aa yang main sepeda lihat katanya dua mobil itu parkir di sana (TKP). Tapi kayak gak ada orang yang keluar, pas dia lihat orang-orangnya di dalem mobil," kata Eti.
Belum diketahui keterkaitan mobil mencurigakan tersebut dengan penemuan jasad terpanggang.
Pada Minggu (25/8/2019), warga kaget karena ada mobil terbakar di sebuah lahan.
Karta mengatakan sempat terjadi ledakan kedua sebelum mobil terbakar habis.
Sekitar pukul 14.45 WIB atau tiga jam kemudian, api yang membakar mobil itu padam dengan sendirinya.
Warga tak berani mendekati mobil dan memadamkan api.
Terlebih, di lokasi tersebut sedang dilanda kekeringan sehingga warga sulit medapat air.
Warga terkejut ketika mengetahui ada dua jasad hangung terbakar.
Posisi kedua jasad itu di kursi penumpang mobil.
"Sudah hangus dua-duanya, sudah hitam, sampai kelihatan tulang-tulangnya, di bagian kakinya. Duda-duanya di kursi belakang mobil," ucap Karta.
Kemudian, dua jasad itu dievakuasi oleh pihak kepolisian.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul FAKTA BARU Pupung Tewas Diracun Pembunuh Bayaran, Aulia Kesuma Suruh Anak Cekoki Miras ke Anak Tiri, https://jabar.tribunnews.com/2019/08/27/fakta-baru-pupung-tewas-diracun-pembunuh-bayaran-aulia-kesuma-suruh-anak-cekoki-miras-ke-anak-tiri?page=all.