Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Calon Eksekutor Pembunuhan Bapak dan Anak Tiba-Tiba Kesurupan saat Perjalanan

Melihat kondisi rekannya yang tiba-tiba kesurupan, eksekutor lain berinisial RD kemudian mengantar AL ke penginapan di Pejaten, Jakarta.

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Calon Eksekutor Pembunuhan Bapak dan Anak Tiba-Tiba Kesurupan saat Perjalanan
Dok Polres Sukabumi/Facebook
Aulia Kesuma terduga otak pelaku pembunuhan dan pembakaran suami dan anak tirinya di Cidahu, Kabupaten Sukabumi. 

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG  - Kasus pembunuhan dan pembakaran ayah anak di Cidahu, Sukabumi, Jawa Barat terungkap.

Pelaku pembunuhan dan pembakaran ayah anak di Sukabumi ini pun sudah berhasil ditangkap oleh kepolisian.

Siapa sangka, pelaku pembunuhan dan pembakaran ayah anak di Sukabumi ini tak lain adalah istri muda korban sendiri.

Seperti yang telah diketahui, kasus ini mencuat setelah warga Cidahu, Sukabumi menemukan sebuah mobil Toyota Calya berpelat B 2983 SZH yang terbakar di tanah kosong.

Melihat ada mobil asing yang terbakar tanpa sebab di lahan kosong, warga setempat langsung memanggil aparat yang berjaga di kantor Polsek Cidahu.

Setelah api padam, anggota kepolisian dan warga menemukan dua jasad yang ikut dilalap api.

Setelah diidentifikasi, dua jasad itu bernama Edi Chandra alias Pupung Sadili (54) dan putranya, M. Adi Pradana alias Dana (23).

Berita Rekomendasi

Tak butuh waktu lama, kepolisian langsung berhasil mengungkap pelaku pembunuhan.

Tak ada yang menyangka, jika pelaku pembunuhan itu adalah istri muda korban yang bernama Aulia Kesuma alias AK.

Mengutip Tribun Jabar, Aulia Kesuma ternyata sampai rela membayar RP 500 juta ke 4 pembunuh bayaran guna melancarkan aksinya.

AK juga mengajak keponakannya, Giovanni Kelvin alias GK untuk ikut membunuh dan membakar kedua korban.

Polisi berhasil mengetahui AK sebagai otak pembunuhan ini berkat petunjuk yang diberi oleh istri tua korban.

Kapolda Jabar Irjen Rudy Sufahriadi mengaku jika pihaknya dimudahkan dalam kasus ini berkat istri tua korban.

"Setelah dapat alamat korban ketemu istri pertama korban. Dia bilang korban punya istri kedua," ungkap Rudy.

Dari petunjuk yang diberi istri tua itu, kepolisian Polda Jabar mencari tahu keberadaan sang istri muda korban, AK namun ketika dimintai keterangan, AK tak menunjukkan etikat baik.

"Kita cek berada di mana ibu di mana malam kejadian itu. Tidak ada jawaban yang baik akhirnya ibu terungkap melakukan pembakaran," lanjut Rudy.

Ternyata setelah ditelusuri lebih dalam, polisi menemukan fakta bahwa Aulia Kusuma adalah otak pembunuhan.

Pasca AK dan GK berhasil diamankan kepolisian di Jakarta pada Senin (26/8/2019) lalu, terungkap pula motif di balik aksi pembunuhan berencana itu.

Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi mengatakan, jika pelaku rela membayar Rp 500 juta untuk menyewa pembunuh bayaran karena ia sudah terlilit hutang yang jumlahnya sangat besar.

Namun sebelum aksinya berjalan sesuai rencana, AK hanya membayar Rp 130 juta kepada 4 eksekutor yang disewanya.

"Utangnya mencapai Rp 10 miliar. Rp 7 miliar di Danamon, Rp 2,5 miliar di BRI dan 500 juta di kartu kredit," ujar Nasriadi.

Namun dari empat eksekutor itu, ternyata hanya 2 orang yang akhirnya mau mengikuti ajakan AK.

Pasalnya, salah seorang eksekutor berinisial AL tiba-tiba kejang-kejang kesurupan saat sedang menuju ke lokasi rumah korban.

"Di tengah perjalanan dari apartemen ke Lebak Bulus tepatnya di jalan Pasar Minggu salah satu eksekutor tersebut kesurupan seperti sakit ayan," ungkap Nasriadi, dikutip Grid.ID dari Kompas.com.

Melihat kondisi rekannya yang tiba-tiba kesurupan, eksekutor lain berinisial RD kemudian mengantar AL ke penginapan di Pejaten, Jakarta.

Melihat AL yang kesurupan, RD akhirnya memutuskan untuk tak jadi ikut pembunuhan itu.

"RD pengin ikut sebenarnya, namun dia dapat informasi AL tak bisa ditinggal akhirnya RD mengurungkan dan hanya dua eksekutor yang ikut ke sana," lanjut Nasriadi.

Oleh karena itu, 2 eksekutor yang mengikuti aksi pembunuhan hanyalah AG dan SG.

Setibanya di Lebak Bulus, AG, SG bersama dengan otak pembunuhan AK dan GK langsung melumpuhkan kedua korban.

Setelah dua korban tewas, AK dan GK langsung membawa kedua jasad itu ke Kampung Cipanengah Bondol, Desa Pondok Kaso Tengah, Kecamatan Cidahu, Sukabumi, pada Minggu (25/8/2019) untuk membakarnya dan menghilangkan jejak. 

Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Fakta Baru Pembunuhan Suami Aulia K, AL Pembunuh Bayaran Sempat Kesurupan Tak Jadi Ikut Membunuh

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas