Kadek Sugita Bekap Mulut Bayi yang Baru Dilahirkan Kekasihnya Hingga Tewas
Pria 19 tahun itu membekap mulut anaknya dengan menggunakan telapak tangan kanan, sekaligus mencekik leher bayi hingga tangisannya berhenti.
Editor: Dewi Agustina
Diceritakannya, janin dalam perut Juniari diketahui Sugita setelah pacarnya itu bercerita terkait kondisinya.
Kala itu, perempuan berusia 21 tahun itu mengatakan bahwa dirinya telah hamil 5 bulan.
Sugita mengatakan, dirinya sempat mengajak pacarnya itu untuk jujur dengan pihak keluarga.
Namun demikian, ajakan tersebut ditolak dengan alasan masih menjadi tulang punggung kedua orang tuanya.
"Setelah itu saya sempat berunding dengan pacar saya, setelah lahir mau dibawa kemana bayi itu. Dia bilang terserah," kata Sugita sembari terus berucap menyesal dengan nada lirih.
Sugita dan Juniari sama-sama bekerja di Ubud. Sugita kerja di rumah makan, sedangkan Juniari di sebuah vila.
Sementara itu, Penyarikan Pura Puseh Banjar Lumbuan, Wayan Sudana mengungkapkan dengan temuan bayi tersebut, masyarakat Banjar Lumbuan telah melakukan upacara resigana.
Tujuannya untuk pembersihan (leteh) pada lingkungan sekitar, karena ditemukan bayi yang tidak berdosa telah meninggal dunia.
"Seluruh biaya upacara dibebankan pada masyarakat kami di Lumbuan. Ini karena tersangka masih dalam proses penyelesaian (penyelidikan) oleh pihak kepolisian," kata dia.
"Mungkin untuk selanjutnya kami akan berhubungan dengan pihak terkait. Misalnya kepala desa atau kelihan dusun dari Banjar Manuk terkait pembiayaan upacara. Besarannya sekitar Rp 49 juta. dimana per KK kena urunan Rp 154 ribu, dan total ada 235 KK," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Ketut Juniari Menangis Selama Rekonstruksi, Sejoli Pembuang Bayi di Bangli Dijerat 15 Tahun Penjara