Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Deretan Fakta ART Tewas Diserang Anjing Majikan, Polisi Satwa : Tergantung yang Merawat

Seorang asisten rumah tangga bernama Yayan (35) meninggal dunia setelah diserang seekor anjing di rumah majikannya, Bima Aryo

Penulis: Sinatrya Tyas Puspita
Editor: Daryono
zoom-in Deretan Fakta ART Tewas Diserang Anjing Majikan, Polisi Satwa : Tergantung yang Merawat
Instagram @bimaaryo
Bima Aryo dan anjingnya, Sparta 

Observasi diagendakan selesai dalam 14 hari.

Setelah itu, jika ketiga anjing tidak terbukti mengidap rabies, maka anjing yang menerkam Yayan akan diserahkan ke polisi sebagai barang bukti kasus ini.

Sedangkan dua anjing lainnya akan diungsikan ke tempat lain selain rumah Bima.

"Kalau tidak terbukti rabies, anjing yang menggigit kami serahkan ke polisi. Sisa duanya (anjing) enggak boleh di situ (rumah Bima), iya betul apa ditaruh di mana ya terserah Bima deh," ujar Irma.

4. Anjing Kerap Mengganggu Warga

Mengutip Kompas.com, warga RT 004, RW 004, Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, meminta agar anjing presenter televisi Bima Aryo tidak ada lagi di lingkungan RT.

"Kami masyarakat minta tidak ada anjing itu di sini, warga minta anjing dievakuasi," kata Medih, Ketua RT 004, di lokasi, Selasa (3/9/2019).

Berita Rekomendasi

Medih menjelaskan, anjing yang dipelihara Bima kerap kali mengganggu kenyamanan warga.

Anjing tersebut juga pernah tiga kali menggigit warga hingga luka.

"Bima kalau sama tetangga baik suka menyapa dan sopan. Anjing suaranya suka berisik, binatang tidak ngerti adat."

"Anjing ini sudah gigit tiga warga pada 2019, rata-rata pekerjanya dia. Pernah lepas juga hampir gigit 50-an siswa TPA (Taman Pendidikan Al Quran) di masjid," ujar Medih.

Baca: BERITA POPULER: Anjing Milik Bima Aryo Dikabarkan Sudah 3 Kali Menyerang Warga, Satu Meninggal Dunia

Baca: Dianggap Sudah Tidak Lucu Lagi, Anjing Ini Ditelantarkan di Ruangan Kotor dan Gelap oleh Pemiliknya

5. Polisi Satwa Salahkan Bima Aryo


Kanit Satwa Direktorat Sabhara Polda Metro Jaya Iptu Sakiman mengatakan, anjing jenis Malinois Belgia memang berkarakter beringas dan memiliki jiwa pemburu.

Menurut dia, anjing tersebut sebenarnya boleh saja dipelihara.

Namun, dianjurkan, pemiliknya agar melatih anjing itu menjadi jinak.

"Kalau dari kecil dilatih jinak, dia enggak akan nyerang sama orang asing juga. Tapi kalau dilatih galak, biarpun sering ketemu, enggak sering dipegang, dia bisa main nerkam aja."

"Emang jiwanya begitu," kata Sakiman saat dihubungi Kompas.com, Selasa (3/9/2019).

Terkait kasus tewasnya Yayan diterkam anjing milik Bima, Sakiman menilai, hal itu kesalahan dari pemilik yang melatih anjing itu menjadi galak.

"Tergantung yang ngerawat, yang salah itu yang punya anjing kenapa dulunya dilatih galak."

"Kalau untuk anjing rumahan sebetulnya enggak boleh dilatih galak, harus dilatih jinak," ujar Sakiman.

Menurut dia, jika ingin memiliki anjing untuk menjaga rumah atau melindungi keluarga, tidak perlu memelihara anjing jenis Malinois Belgia.

Cukup memelihara anjing jenis Golden.

"Enggak harus Malinois, kalau untuk rumahan itu biasanya Golden. Golden itu enggak nyerang, dia hanya menggonggong."

"Kalau ada orang datang, dia gonggong saja, tapi kalau didekati, dia nunduk diem," ujar Sakiman.

6. Tanggapan Jakarta Animal Aud Network (JAAN)

Jakarta Animal Aid Network (JAAN) memberikan tanggapan terkait kejadian yang menimpa Yayan.

Menurut seorang anggota JAAN, ada kesalahan dalam cara melatih anjing tersebut.

"Mungkin yang terjadi di sini anjing itu dilatih seperti anjing polisi, jadi anjing agresif dan something went wrong."

"Anjing polisi pun tidak nyerang begitu saja. Jadi pasti ada yang salah," ucap dia ketika dihubungi, Senin (2/9/2019), dikutip Kompas.com.

Ia mengatakan, anjing jenis ini bisa dilatih untuk menuruti perintah majikanya dan mengontrol keagresifan tersebut.

"Mungkin anjing ini belum seperti anjing polisi karena kalau anjing polisi itu kan tidak agresif, mereka dilatih menuruti perintah untuk menyerang, seperti itu," kata dia.

Dia berpandangan jika pola pemeliharaan yang salah dapat berpengaruh terhadap perliaku anjing.

"Misalkan coba kita bayangkan namanya Malinois dibanding dengan Chiwawa mereka kan sama saja, bedanya bentuk ukurannya saja."

"Sebenarnya kalau kita didik mereka dengan tidak baik mereka bisa sama, agresif bisa menyerang,” ucap dia.

"Saya kenal baik dengan Bima Aryo, tapi kurang sependapat dengan cara dia merawat anjing," tambah dia.

(Tribunnews.com/Sinatrya,Tiara/TribunJakarta/Kompas.com)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas