Menengok Kembali Masa-masa Jokowi Pertama Kali Pakai Mobil Esemka di Solo
Harian Kompas, 3 Januari 2012, menuliskan, mobil rakitan para siswa SMK ini kemudian menjadi kendaraan dinas Jokowi sebagai Wali Kota Solo.
Editor: Daryono
Uji emisi terbagi menjadi dua kategori, yaitu saat kendaraan dalam kota dan luar kota. Dalam kota, uji emisi diukur saat kendaraan dalam kecepatan 15km, 30km, dan 50km.
Sedangkan uji luar kota, diukur dalam kecepatan 50km, 70km, dan 120km.
Maret 2012, mobil Esemka harus diperbaiki karena belum memenuhi persyaratan uji emisi yang dilakukan satu bulan sebelumnya.
Hasil uji emisinya menunjukkan kadar CO11, 630 gram per kilometer, kadar HC+Nox sebesar 2,690 gram per kilometer.
Mobil Esemka harus disempurnakan karena belum memenuhi ambang batas kadar karbon monoksida (CO), hidro karbon (HC), dan nitrogen oksida (NOx).
Pada Oktober 2012, mobil Esemka Rajawali dinyatakan lolos uji tipe kendaraan bermotor oleh Kementerian Perhubungan.
Uji kelayakan jalan dilakukan di BTMP pada 19 September 2019.
Surat bernomor 268/JKT/BTMP/09/2012 menunjukkan bahwa telah lolos pengujian kendaraan bermotor.
Pada 24 September 2012, mobil Esemka kembali menjalani uji emisi gas buang di Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor.
Pada 8 Oktober 2012 melalui surat bernomor AJ.402/46/17/BPLJSKB/2012, mobil Esemka dinyatakan lulus uji emisi.
Hari ini, 6 September 2019, pabrikan mobil Esemka, PT Solo Manufaktur Kreasi, meluncurkan dua produk perdananya ke pasar dalam negeri.
Dua model yang akan diluncurkan pada hari ini adalah model pikap Bima 1.2 dan Bima 1.3.
Kisaran harganya, disebutkan tak lebih dari Rp 150 juta.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Jokowi Pertama Kali Gunakan Esemka dan Simpan Mobil Dinas Mewahnya..." (Kompas.com/Mela Arnani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.