Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ravindra Tergila-gila Dengan ZPD, Meski Cintanya Ditolak Ia Tetap Sering Menguntitnya

Ravindra Giantama (22) tergila-gila dan dimabuk cinta karena sosok ZPD (16), siswi SMK 1 Bandung.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Ravindra Tergila-gila Dengan ZPD, Meski Cintanya Ditolak Ia Tetap Sering Menguntitnya
tribun Jabar/Haryanto
Ravindra Giantama pelaku penusukan siswi SMK di Bandung. 

TRIBUNNEWS.COM -- Ravindra Giantama (22) tergila-gila dan dimabuk cinta karena sosok ZPD (16), siswi SMKN 1 Bandung.

Pemuda itu nekat menusuk pujaan hati karena cintanya ditolak.

Ditemui di kediamannya, ZPD menceritakan perkenalan dirinya dengan Ravindra Giantama.

Awalnya, ZPD mengenal pelaku melalui Instagram. Mereka pertama kali berkomunikasi ketika ZPD masih duduk di bangku SMP kelas 9.

Pelaku mengaku bekerja sebagai barista atau peracik minuman kopi.

Namun, ZPD merasa tak yakin akan hal itu sebab bila dilihat dari Instagram, pelaku tak terlihat bekerja sebagai barista.

Baca: Beruntung Bisa Ketemu Langsung dengan NCT Dream, Rossa Sempatkan Berfoto

Baca: Kunci Dulu Harga Tanah Jadi Opsi Miliki Rumah Tanpa KPR

Baca: Jadwal Acara TV Hari Ini Rabu 11 September 2019: 2 Laga L:iga 1 2019, Captain Philips, Exodus

"Saya tidak tahu apa pekerjaannya. Pernah kepada teman saya, ia mengaku dua kali resign dari kerjaan karena selalu kepikiran saya," ucapnya.

Berita Rekomendasi

ZPD mengaku Ravindra Giantama terus menerus minta dipertemukan dengannya.

Namun, ZPD menolak utnuk bertemu.

Ditolak bukan berarti akhir bagi Ravindra Giantama.

Ia justru berbuat lebih nekat.

Dua kali Ravindra Giantama menunjukkan diri di hadapan ZPD.

Ia tak memberitahu kedatangannya. Tiba-tiba saja dia muncul karena kerap menguntit ZPD.

"Pernah di acara di UPI dan Braga, Itu juga bukan janjian, tapi dia saja yang ikut-ikut, dia bisa tahu kegiatan saya," katanya.

Pertama kali bertemu ZPD, Ravindra Giantama tak mau menunjukkan wajahnya.

Penampilan Ravindra Giantama juga disebut ZPD seperti tokoh yang ada di film kartun.

"Pertemuan pertama di Braga itu juga tidak janji. Wajahnya ditutup, kayak karakter 'anime' gitu.

Nah, setelah itu, di UPI, dia membuka masker yang menutup wajahnya. Setelah itu dia janji enggak akan menganggu lagi."

Tapi janji itu tak ditepati oleh Ravindra Giantama.

Ia masih tetap menguntit ZPD.

"Sewaktu di UPI, dia sampai mengejar saya untuk foto, tapi saya takut dan akhirnya diantar pulang oleh kakak kelas. Dia mengaku ngefans," ucapnya.

Ravindra sempat menyatakan perasannya kepada ZPD namun tidak secara langsung.

"(Menyatakan cinta) melalui akun IG teman, kemudian teman 'screenshoot' chat-nya dia, dan mengirim ke saya. Isinya curhat, kalau sudah suka dengan saya dan selama ini tidak berani menanggapi.

Saya langsung blok akunnya dan mengganti nama akun saya serta mem-private akun IG saya," ujarnya.

Kronologi Ditikam

Penusukan yang dilakukan oleh Ravindra Giantama itu terjadi pada Selasa (10/9/2019) pukul 07.30 WIB di Jalan Wastukencana.

Saat itu sekitar pukul 07.00 WIB, ZPD tengah berada di luar sekolahnya bersama temannya.

Ia sedang memfotokopi tugas Bahasa Inggris di dekat sekolahnya, SMKN 1 Bandung.

Setelah selesai memfotokopi, sekitar pukul 07.30 WIB, korban tiba-tiba didekati oleh pelaku.

Tanpa tanda-tanda, pelaku memeluk korban dari samping.

Rupanya, pelaku sudah menyiapkan pisau dapur di saku sweaternya.

Kemudian, Ravindra Giantama menusukkan pisau tersebut ke korban.

Setelah itu, pelaku melarikan diri sedangkan korban meminta pertolongan.

Berdasarkan alat bukti yang ditunjukkan, baju yang dikenakan korban terlihat berdarah.

Korban berlari bersama temannya ke arah sekolah sambil membawa hasil fotokopian.

Hal tersebut dipaparkan oleh Satpam SMKN 1 Bandung, Very Nurmansyah (39) saat ditemui Tribun Jabar di pos tempatnya bertugas.

Very mengatakan ZPD menangis dan meminta tolong kepadanya.

Tangannya memegangi luka tusuk yang dideritanya.

"Korban laporan ke saya bahwa 'Pak, minta tolong, Pak, saya takut, saya ditusuk sama yang pakai jaket putih'. Lalu saya langsung kejar yang pakai jaket putih itu," katanya.

Very langsung mengejar pelaku yang sudah melarikan diri.

Ia melihat pelaku sudah jauh maka ia berteriak meminta bantuan orang lain untuk mengadang pelaku.

Di arah depan, sekitar Masjid Al-Ukhuwah pelaku yang kini telah menjadi tersangka dihentikan oleh anggota Dishub Bandung yang sedang berada di sekitar lokasi.

Pelaku terlihat panik ketika dikejar.

Larinya tidak karuan, seperti zig-zag.

"Pelaku lari zig-zag gitu, kayak yang mau nyebrang tapi enggak jadi karena mungkin takut ketabrak gitu ya," ucapnya.

Saat berlari, Very menyebut pelaku masih memegang pisau yang digunakan untuk mencederai siswi jurusan pemasaran itu.

Bahkan, saat mencoba ditangkap oleh beberapa orang, Ravindra Giantama sempat menghindar beberapa kali.

Bahkan saat didekap jaketnya dilepas agar bisa kabur dari sergapan.

"Dia baru melepaskan pisaunya saat dipukul kepalanya, karena kami juga takut ada perlawanan dari pelaku menggunakan pisaunya," ujarnya.

Setelah tidak bisa berkutik, Very bersama orang lain yang turut mengamankan pelaku melakukan penggeledahan.

Saat penggeledehan ditemukan pisau lain di saku celananya berjenis pisau cukur.

Setelah itu pelaku dilaporkan ke pihak kepolisian dan langsung digiring ke Mapolsek Sumur Bandung untuk ditindak secara hukum.

Korban kemudian dilarikan ke rumah sakit dan mendapat jahitan. (Fidya Alifa Puspafirdausi)

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Penusuk Siswi SMK Tergila-gila, Dua Kali Muncul di Tempat Keberadaan Sang Pujaan Hati tanpa Diundang

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas