TB Hasanuddin Ungkap Misteri Pertemuan Habibie dengan Prabowo Saat Dipecat dari Pangkostrad
residen ke 3 RI, Bacharuddin Jusuf Habibie dikabarkan sempat terjadi ketegangan dan kerengangan dengan Prabowo Subianto saat krisis ekonomi tahun 1998
Editor: Sugiyarto
Ia juga meminta waktu 3 bulan bersama pasukannya, namun ditolak.
Prabowo Subianto pun menganggap hal itu sebagai penghinaan kepada keluarganya, lebih-lebih kepada keluarga Soeharto.
Habibie menerangkan tak memecat Prabowo sebagai tentara, tetapi hanya menggeser jabatannya.
Bahkan, ketika itu, Habibie sempat menawarkan jabatan duta besar kepada Prabowo Subianto, namun ditolaknya.
Menanggapi versi itu, rupanya mantan ajudan BJ Habibie, Mayjen Purnawirawan TB Hasanuddin, yang juga Ketua DPD PDIP Jawa Barat itu mempunyai berbeda.
Dia mengaku, pertemuan antara Habibie dan Prabowo kala itu berlangsung secara baik-baik tidak ada hal mencekam.
"Pertemuan itu baik-baik saja."
"Pertemuan antar pak Prabowo dan Pak habibie itu adalah karena sesuai dengan jabatan saya yang mengantar, menjemput, dan terjadi pertemuan, saksi itu saya, Pak Prabowo dan Pak Habibie," kata Mantan ajudan BJ Habibie, Mayjen Purnawirawan, TB Hasanuddin, Jumat (13/9/2019).
TB Hasanuddin bongkar kisah sebenarnya dari versi yang sempat diceritakan Sintong tentang pertemuan antara Habibie dan Prabowo yang berlangsung penuh kehangatan dan cipika cipiki.
TB Hasanuddin mengatakan, jika ketika itu dirinya tengah makan di lantai 3 Istana tempat di mana prajurit untuk makan.
Ia mengaku, mendapat laporan jika Prabowo Subianto ingin menemui Presiden Habibie, namun saat itu, dia dihalangi oleh Letjen (Purnawirawan) Sintong.
Selanjutnya, ia menemui Habibie, yang saat itu, tengah makan bersama Ibu Ainun, ia pun menyarankan agar menerima pertemuan dengan Prabowo.
Saat itu, ia pun bertemu dengan Prabowo Subianto, yang didampingi oleh 6 anggota Koppasus.
"Begitu keluar lift lantai 5 di depan itu ada sofa, di sana ada Pak Sintong, saya bilang, mohon izin, saya yang bawa."