Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

4 Fakta Meninggalnya Bayi 4 Bulan di Sumsel, Diagnosa Pneumonia hingga Ada Bakteri di Paru-Paru

Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Sumatera akibatkan satu bayi berusia empat bulan meninggal.

Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Daryono
zoom-in 4 Fakta Meninggalnya Bayi 4 Bulan di Sumsel, Diagnosa Pneumonia hingga Ada Bakteri di Paru-Paru
Tribunsumsel.com
4 Fakta Meninggalnya Bayi 4 Bulan di Sumsel, Diagnosa Pneumonia hingga Ada Bakteri di Paru-Paru 

Namun demikian Elsa masih sadar dan masih mau menerima asupan ASI.

Diberitakan Sripoku.com, sebenarnya bayi Elsa hendak dirujuk ke RS Mohammada Hoesin (RSMH), namun karena tidak tersedianya kamar kosong, membuat Elsa tetap dirawat di kamar kelas 3 RS Ar Rasyid,.

Dokter spesialis anak sempat memeriksa kesehatan Elsa dan memang menyarankan segera dibawah ke RS Mohammad Hoesin.

Namun, takdir berkata lain. Ketika akan dibawa ke RSMH Palembang nyawa Elsa tidak dapat tertolong lagi. Elsa menghembuskan nafas terakhirnya pada pukul 18.35.

Orangtua Elsa, Ngadirun mendapat keterangan bahwa buah hatinya memiliki masalah di bagian paru-paru atau ada bakteri didalamnya.

Baca: Kabut Asap Semakin Parah, Madrasah di Palangkaraya Liburkan Siswanya Selama Seminggu

3. Rumah banyak pepohonan

Tempat tinggal bayi Elsa sebenarnya masih banyak pepohonon hijau, bahkan dipinggir jalan yang menjadi akses ke rumah tersebut juga banyak terdapat tanaman pohon karet.

Berita Rekomendasi

Namun demikian karena kabut asap dari karhutla yang semakin parah dari beberapa hari belakangan membuat keberadaan pohon-pohon tersebut seakan tak membantu.

Laporan TribunSumsel, pada Minggu (15/9/2019) malam, asap kian pekat dan juga membuat mata semakin perih.

Kemungkinan, asap bisa masuk ke dalam rumah melalui pentilasi udara yang ada di kusen pintu dan jendela.

Lantaran, pentilasi kusen pintu dan jendela terlihat sangat besar dan tidak ditutupi.

Saat masuk ke dalam rumah, bau asap bekas bakaran juga sempat tercium.

Asap juga, terlihat berada di ruang depan dan di ruang tengah tempat jenazah Elsa disemayamkan.

Kepala dusun setempat, Suyatno yang ditemui di rumah duka mengatakan, beberapa hari terakhir ini asap akibat Karhutla di lingkungannya terasa lebih pekat, menjelang sore hingga pagi hari, asap begitu sangat terasa.

Baca: Ini yang Terjadi Pada Tubuh Saat Menghirup Asap Kebakaran Hutan

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas