Ritual Topo Pendem Mbah Pani di Pati, Kubur Diri Hidup-hidup Pakai Kain Kafan
Konon topo ini bertujuan untuk memunculkan penglihatan gaib, katanya setelah melakukan topo ini bisa melihat jin atau arwah-arwah gentayangan.
Editor: Hasanudin Aco
Sebelumnya, Mbah Pani sudah melakukan ritual serupa sebanyak 9 kali.
Dalam menjalani ritual Topo Pendem itu, Mbak Pani dikubur selama tiga hari tiga malam dalam liang yang dibuat di dalam rumahnya.
• Tiga Setia Gara Berang Dianggap Piln-plan, Blak-blakan Ungkap Isi Chatnya dengan Nikita Mirzani
Selama 9 kali menjalani ritual Topo Pendem, dari pengakuannya Mbah Pani pernah menjalani ritual tersebut di luar desa sebanyak 2 kali.
Mbah Pani yang juga Ketua Ketoprak Desa Bendar ini tampak tenang saat bertemu wartawan.
Sebelum berganti pakaian dengan kain kafan sebagaimana kain untuk orang yang akan dikubur, Mbah Pani menjawab singkat.
"Karena ini yang terakhir, nanti tidak cuma tiga hari, tapi lima hari," kata Mbah Pani di rumahnya.
Ditanya mengenai tujuan dan hal lainnya, Mbah Pani enggan memberi keterangan sebelum ritual tuntas dilaksanakan.
Mbah Pani punya seorang istri dan dua anak, serta anak angkat.
Suyono, anak angkat Mbah Pani, mengatakan, ritual topo pendem dilakukan Mbah Pani dengan menguburkan diri di dalam tanah yang diberi lubang untuk pernapasan.
"Topo pendem seperti ini sudah dilakukan beliau sebanyak sembilan kali. Dan hari ini adalah yang ke-10," ungkapnya.
Berdasarkan keterangan warga sekitar, terakhir kali Mbah Pani melakukan ritual ini adalah 2001 lalu.
Sebelumnya, Mbah Pani melakukan ritual ini setahun sekali, setiap bulan Suro.
• Kakek Alfa Romeo, Terduga Pelaku Pencabulan di Bekasi Dikenal Jarang Bersosialisasi dengan Warga
Dalam prosesi ritual Topo Pendem, Mbah Pani diperlakukan hampir sama seperti jenazah yang akan dikubur.
Ia dikafani, dan disediakan pula aneka kelengkapan pemulasaraan jenazah, antara lain bunga-bunga.