5 Hari Hilang Kontak, Keberadaan Pesawat Twin Otter Belum Ditemukan
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Timika, Monce Brury menyatakan, upaya pencarian masih tehadap pesawat masih terus berjalan
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA - Upaya pencarian terhadap pesawat Twin Otter DHC6-400 milik PT Carpendiem yang hilang kontak saat terbang dari Bandara Mozes Kilangin Timika menuju Ilaga Kabupaten Puncak, Rabu (18/9/2019) lalu, belum membuahkan hasil.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Timika, Monce Brury menyatakan, upaya pencarian masih tehadap pesawat masih terus berjalan dengan menggunakan berbagai petunjuk dan laporan.
“Pesawat CN 235/ A12318 milik TNI AU dan Helikopter PK-ZGM milik PT Freeport yang melakukan pencarian hari ini Minggu, melaporkan telah menemukan serpihan yang diduga merupakan pesawat Twin Otter PK-CDC. Namun lokasi titik yang diduga ada serpihan pesawat, belum dapat dipastikan lantaran di lokasi itu masih diselimuti kabut tebal,”Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Timika Monce Brury Minggu 22 September.
Jadi, lanjutnya, laporan itu masih perlu ditindaklanjuti guna memastikan. “Ya dugaan bisa saja, tapi belum bisa dipastikan apakah itu lokasinya, karena tertutup awan,”terangnya.
Baca: RUU KUHP Dinilai Langgar HAM, Langkah Jokowi Tunda Pengesahan Tepat
Baca: Disindir Hotman Paris Pakai Baju Ratusan Ribu, Farhat Abbas Tepis & Pamer Jas Harga Puluhan Juta
Baca: Seandainya Anang Hermansyah Jual Rumah di Cinere, Krisdayanti Siap Tampung Aurel dan Azriel
Untuk memastikan titik lokasi dugaan jatuhnya pesawat, diperlukan pemantauan dan pemetaan. “Beum bisa dipastikan lokasinya, karena perlu pemantauan dan pemetaan secara jelas. Kalau indikasinya menunjukan seperti itu, maka pendroping personel pasti dilakukan ke lokasi. Dan personel serta peralatan sudah siap sewaktu-waktu diterjukan bila lokasi sudah pasti,”tuturnya.
Menurut dia, guna memastikan apakah daerah itu benar-benar lokasi jatuhnya pesawat, sudah dilakukan komunikasi ke Puskesmas setempat dan belum ada informasi yang menonjol.
“Untuk memastikan akan terus dilakukan upaya pencarian sesuai prosedur yang ada. Dan selalu siap bila sudah pasti,”tandasnya.
Dari data di Posko SAR Terminal Bandara Mozes Kilangin Timika, Minggu (22/9), pesawat CN 235 TNI AU menemukan serpihan yang diduga pesawat Twin Otter PK-CDC itu, di kawasan tebing pegunungan, sekitar 10 kilometer dari Kampung Mamontoga, Distrik Hoeya, Kabupaten Mimika.
Penemuan serpihan tersebut juga dilaporkan oleh awak helikopter PK-ZGM milik PT Freeport Indonesia yang terbang dari Bandara Timika pukul 06.33 WIT dan kembali pada pukul 07.52 WIT.
Menindaklanjuti dugaan titik lokasi, Posko SAR di Bandara Mozes Kilangin Timika sejak Minggu pagi telah menyiapkan puluhan personel Basarnas ditambah personel Brimob Mabes Polri lengkap dengan peralatan montenering guna segera diterjunkan ke lokasi sasaran.
Pesawat yang dipiloti Capt. Dasep Sobirin, Co Pilot Yudha Tutuco, Engineer Ujang dan penumpangnya Hadi Utomo terbang memgangkut beras Bulog seberat 1700 Kg dari Timika menuju Ilaga Ibukota Kabupaten Puncak Rabu lalu.
Namun hingga sesuai jadwal yang ditentukan, tak kunjung mendarat di Ilaga. Bahkan saat itu pihak Tower Bandara Ilaga sempat mengira pesawat kembali ke Timika. Namun setelah di cros cek, pesawat tidak kembali sehingga dinyatakan hilang kontak. (Kontributor Tribunnews.com, Banjir Ambarita)