Kapolres Lumajang Instruksikan Anak Buahnya Tembak Begal yang Tewaskan Rismiyanto
Korban pembegalan adalah pasangan suami istri dari Dusun Ampeldento Desa Bagorejo Kecamatan Gumukmas, Jember, Rismiyanto
Editor: Hendra Gunawan
Surya mengambil dan memasang tulisan secara utuh.
Baca: Hasil Undian Wakil Indonesia pada Korea Open 2019
Baca: Kabut Asap di Aceh Utara Kian Parah, Jarak Pandang Hanya 1,5 Km
Baca: Timnas U16 Indonesia Jadi Satu-satunya Wakil ASEAN,Ini 16 Negara yang Lolos Putaran Final Piala Asia
Baca: Dikabarkan Digugat Cerai Galih Ginanjar, Barbie Kumalasari Beberkan Hubungannya Satu Bulan Terakhir
Surya juga mengonfirmasi pernyataan itu kepada Arsal melalui aplikasi percakapan whatsApp.
Arsal mengakui pernyataan bernada tegas itu.
"Kasihan korban begalnya. Saya tidak ingin lagi ada kejadian begal di Lumajang, apalagi sampai meninggal.
Kami harus lakukan segala cara untuk menghentikan kejadian begal di Lumajang," tegas Arsal kepada Surya, Minggu (22/9/2019).
Ketika ditanya perihal 'pelaku begal, saya halalkan darahnya', Arsal mengakui juga pernyataan itu. "Iya," katanya.
Sekadar diketahui, kasus begal di Lumajang terjadi lagi.
Peristiwa itu terjadi di Desa Wonorejo Kecamatan Kedungjajang, Lumajang, pada Sabtu (21/9/2019) malam.
Korban pembegalan adalah pasangan suami istri dari Dusun Ampeldento Desa Bagorejo Kecamatan Gumukmas, Jember, Rismiyanto (37), dan Liyatus Solikah (30).
Akibat peristiwa itu, Rismiyanto meninggal dunia dalam perawatan di RSUD dr Haryoto, Lumajang.
Dari informasi yang dihimpun Surya, Rismiyanto dan istrinya berkendara memakai sepeda motor dari Surabaya menuju Jember.
Mereka melintasi Kecamatan Kedungjajang sekitar pukul 18.30 Wib.
Pasutri itu memilih melewati jalan desa itu karena jalan itu merupakan jalur alternatif dari Surabaya ke Lumajang melewati Lumajang. Tetapi jalur alternatif itu terbilang sepi.
Setibanya di jalan desa tersebut, Pasutri itu dihentikan oleh dua orang tidak dikenal. Kedua orang tidak dikenal itu mengacungkan celurit.