Begal Sadis Ditembak Saat akan Ditangkap, Beraksi Ratusan Kali dan Korbannya Pengemudi
Dari tangan dua pelaku, petugas berhasil mengamankan sejumlah uang diduga hasil begal terhadap para sopir truk
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Edison Bastari
TRIBUNNEWS.COM, PRABUMULIH - Ratusan kali membegal sopir truk yang melintas kota Prabumulih, Angga Ario Saputra bin Dahlan (25) diringkus jajaran Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polsek Prabumulih Timur Kota Prabumulih, Senin (8/10/2019).
Warga Kelurahan Tanjung Raman Kecamatan Prabumulih Selatan itu terpaksa dilumpuhkan dua timah panas petugas karena mencoba kabur ketika akan diamankan polisi.
Satreskrim Polsek Prabumulih Timur juga meringkus komplotan begal lain yakni Aldo Pratama (19) yang merupakan Desa Suka Merindu Kecamatan Lubai Kabupaten Muaraenim.
Dari tangan dua pelaku, petugas berhasil mengamankan sejumlah uang diduga hasil begal terhadap para sopir truk.
Baca: Keluarga Tangisi Jasad Golfrid, Rahman: Bukan Meninggal Karena Begal
Kedua pelaku diamankan di dua tempat terpisah, Angga diringkus ketika nongkrong di depan SMK 1 Prabumulih dan Aldo diamankan nongkrong di pinggir jalan Desa Suka Merindu.
Di hadapan petugas, Angga mengaku sering beraksi bersama lima temannya dengan modus menghadang truk.
Lalu melakukan kekerasan terhadap sopir yang tidak mau menyerahkan harta benda.
"Selama dua tahun ini sudah lebih 140 kali sopir kami hadang pak, kalau bulan ini baru 15 kali kami hadang sopir. Saya beraksi dengan MI, AN, PA, AR dan DA," ungkap Angga ketika diwawancarai dihadapan polisi saat press realise di Polres Prabumulih.
Baca: Bule Asutralia Ini Dibegal Saat Liburan di Seminyak, Tulang Selangkangan Sampai Patah dan Pendarahan
Angga mengaku, dalam melakukan aksi dirinya bersama lima rekan membawa senjata tajam dan senjata api.
Mereka mengikuti mobil lalu menghadang serta melakukan perusakan maupun penganiayaan jika tidak mendapat hasil.
"Kami bukan lagi minta uang tapi seluruh harta benda dibawa sopir kami rampas semua dan kami bagi rata, kadang Rp 500 ribu per orang kami bagi tiap dapat uang kadang Rp 300 ribu," bebernya.
Angga menuturkan, pihaknya memang sering kejar-kejaran dengan petugas kepolisian namun tak pernah dapat karena lari dengan masuk hutan.
"Kalau ada polisi kami lari ke hutan, kalau polisi partoli kami tau diintip dari hutan," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.