Ubur-ubur Beracun Berkelamin Ganda Serbu Pantai Pariaman Tak Boleh Dibasmi, Ini Alasannya
Ulung Jantama Wisha mengatakan, bahwa perbedaan antara ubur-ubur jenis Physalia Physalis dan Physalia Utriculus adalah pada ukurannya.
Editor: Hendra Gunawan
"Berkembang biak dengan cara Hemaprodit. Bisa reproduksi sendiri karena punya dua kelamin.
Jadi, nantinya ia bertelur, namun untuk periode penetasannya saya kurang tahu," katanya.
Ia mengimbau, supaya ubur-ubur ini tidak disentuh, kalau ingin juga untuk menyentuhnya harus disiram dengan air panas terlebih dahulu.
"Kalaupun mau disentuh harus disiram air panas dulu biar mematikan racunnya," katanya.
Ulung Jantama Wisha mengatakan, bahwa perbedaan antara ubur-ubur jenis Physalia Physalis dan Physalia Utriculus adalah pada ukurannya.
"Warna dasarnya sama-sama biru, ada kehijauan dan merah muda sedikit untuk yang jenis Ultriculus. Kalau yang Physalis lebih kecil ukurannya," katanya.
Ubur-ubur Physalia Physalis banyak ditemukan di Australia, dan asalnya dari Samudera Hindia dan Pasifik.
Ia juga menjelaskan, bahwa keduanya sama-sama membuat gatal.
Sudah Dibersihkan
Ubur-ubur yang ditemukan di Pantai Pariaman saat ini sudah dibersihkan.
Wali Kota Pariaman, Genius Umar mengatakan ubur-ubur tersebut sudah dibersihkan oleh personil BPBD Pariaman.
Dikatakan Genius Umar setelah dilakukan penyisiran pantai, hanya satu ubur-ubur yang ditemukan personil BPBD Kota Pariaman.
"Tadi sudah dibersihkan, hanya satu yang ketemu," kata Genius Umar saat dihubungi TribunPadang.com pada Senin (7/10/2019).
Wali Kota Pariaman, Genius Umar juga mengungkapkan pantai Pariaman saat ini sudah aman untuk digunakan berwisata pantai.