Ubur-ubur Beracun Berkelamin Ganda Serbu Pantai Pariaman Tak Boleh Dibasmi, Ini Alasannya
Ulung Jantama Wisha mengatakan, bahwa perbedaan antara ubur-ubur jenis Physalia Physalis dan Physalia Utriculus adalah pada ukurannya.
Editor: Hendra Gunawan
Menurut dia, ubur-ubur akan pergi seiring terjadinya pergantian musim selatan berakhir.
Dia juga mengingatkan kepada para nelayan untuk berhati-hati ketika menangkap ikan, supaya tidak terkena sengatan ubur-ubur yang berjenis blue botlle ini.
Ia berharap, fenomena ini cepat berakhir, sehingga invasi ubur-ubur inipun akan segera berlalu.
Ubur-ubur Dibersihkan, Bukan Dibasmi
Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kota Pariaman, Dasril menjelaskan, instansi terkait telah membersihkan ubur-ubur blue botlle yang ada di pantai.
"Sesuai dengan instruksi wali kota, agar membersihkan ubur-ubur yang ada di laut dan yang terdampar di sepanjang pesisir pantai," ujarnya.
Ia mengaku, pihaknya tak bisa membasmi ubur-ubur tersebut.
“Untuk membasmi, kami memang tidak bisa, selagi iklim musim selatan ini masih ada," ujarnya
Akan tetapi, lanjut dia, antisipasi yang bisa dilakukan adalah menyisir sepanjang pinggir pantai lalu dibersihkan.
"Kami membersihkannya setiap hari dan mengubur ubur-ubur tersebut di lokasi pantai di mana ubur-ubur tersebut ditemukan," tuturnya.
Penyebab Invasi Ubur-ubur
Dia menyebut, invasi ubur-ubur seperti ini juga pernah terjadi pada tahun 2018 di pantai Pariaman.
Kemunculan ubur-ubur ini, jelasnya, dikarenakan perairan Samudra Hindia tengah mengalami perubahan iklim musim selatan.
Hal ini membuat ombak besar yang mempunyai gelombang tidak beraturan.
Sehingga, lanjutnya, ubur-ubur beracun terdampar ke pantai Pariaman.
"Ubur-ubur ini juga kita sebut di sini ubur-ubur api, yang bila tersengat bisa menimbulkan rasa gatal," ujarnya.
Ia juga membantah bahwa ubur-ubur ini bisa mematikan, seperti banyak informasi yang beredar.
Diketahui, ubur-ubur ini dikenal dengan nama pacific of man of war.
Ubur-ubur jenis ini tidak tergolong ke dalam jenis ubur-ubur yang berbahaya.
Tetapi, jika terkena langsung oleh sengatannya, akan terasa sakit, terutama bagi mereka yang mempunyai alergi di tubuh.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunpadang.com dengan judul Ubur-ubur Beracun yang Invasi Pantai Pariaman Punya 2 Kelamin, Begini Penjelasan Peneliti KKP
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.