Duel Berdarah dalam Acara Musik Organ Tunggal, Dapit Tewas Tertembak, Giginya pun Rontok
Akibat duel tersebut, Dapit Harianto (35) Desa Terate, Kecamatan SP Padang, OKI tewas tertembak
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM - Acara organ tunggal di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan diwarnai insiden berdarah.
Dua preman terlibat duel hingga menyebabkan seorang tewas.
Peristiwa berdarah itu terjadi pada, Sabtu (12/10/2019).
Akibat duel tersebut, Dapit Harianto (35) Desa Terate, Kecamatan SP Padang, OKI tewas tertembak.
Dapit mendapat luka tembak di bagian perut atas sebelah kanan.
• Romatisnya Kakek Nenek Penjual Bakso Keliling Solo, Parmin Kayuh Gerobak Ditemani Istri Tercinta
Sedangkan lawan duelnya yang diketahui warga Desa Serdang Menang melarikan diri.
Tak hanya tewas dengan luka tembak di perut, gigi Dapit pun rontok akibat duel tersebut.
Hal itu diketahui dari sebuah foto yang beredar.
Telah beredar foto yang diduga korban (Dapit) penembakan di acara organ tunggal tersebut.
Dalam foto tersebut, tampak korban mengenakan kaus berwarna hitam.
• Keberadaan Darah Wiranto saat Ditusuk Dipertanyakan, Dokter Bedah Ini Beri Penjelasan Ilmiah
Korban terkapar dalam posisi telentang dan sudah tidak bernyawa.
Di foto tersebut tampak gigi Dapit rontok.
Tak hanya itu, terdapat bercak darah di beberapa bagian tubuh korban.
Terlihat juga lengan kanan korban teradapat luka bacok.
Dari informasi yang dihimpun, awal pertikaian dua preman kampung itu diduga dipicu selisih paham.
• Kritisi Sikap Prabowo yang Mendekat ke Kubu Jokowi, Rocky Gerung: Saya Ingin Akal Sehat Dihidupkan
Pristiwa penembakan tersebut dibanarkan oleh Kapolsek SP Padang IPTU Ahmad Bachtiar.
Ahmad mengungkapkan, pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Polisi juga sudah meminta keterangan dari sejumlah saksi dan mencari pelaku penembakan tersebut.
Saat ini polisi masih melakukan penyelidikan untuk mencari pelaku penembakan terhadap Dapit.
"Kami sudah melakukan olah TKP, dan saat ini sedang mendalami informasi serta masih mencari pelaku penembakan," kata Ahmad.
• SBY Pangku Cucu, Aliya Rajasa Kenang Ucapan Ani Yudhoyono: Memo Selalu di Hati
Tanggapan Kepala Desa Terate
Kepala Desa Terate, Hamdani juga membenarkan terjadinya peristiwa berdarah itu.
Ia membenarkan peristiwa penembakan yang terjadi terhadap warganya yang bernama Dapit Harianto.
Namun Hamdani mengaku belum tahu secara pasti penyebab peristiwa penembakan tersebut.
"Saya belum tahu pasti apa yang menyebabkan tertembaknya Dapit," kata Hamdani.
• Anak Jenderal Leluasa Keluar Masuk Lapas di Tangerang Jadi Perbincangan, Bolehkah Terjadi?
"tetapi menurut cerita yang saya dengar dari masyarakat, bahwa Dapit sempat terlibat perkelahian dengan salah seorang warga Desa Serdang Menang pada acara orgen tunggal," ujarnya.
Hamdani menuturkan, beberapa jam setelah kejadian ia mendapat kabar Dapit dilarikan ke Puskesmas SP Padang.
"Kemudian berselang beberapa jam setelah itu, terkabar bahwa Dapit dibawa ke Puskesmas SP Padang, lalu dirujuk ke RSUD Kayuagung dan meninggal dunia," ungkapnya.
Gara-gara Pisang, Dua Pria Terlibat Duel Berdarah
Dua warga Muaradua, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Sumatra Selatan, terlibat duel berdarah.
• Penutupan Jalan di dekat Gedung DPR-MPRI RI, Ini Rute Bus TransJakarta yang Dialihkan
Akibat perkelahian tersebut satu orang mengalami luka parah.
Perkelahian dua warga Muaradua tersebut diduga dipicu ketersinggungan.
Perkelahian JH (45) warga Batu Belang Jaya dengan WS (50) warga Batu Belang II Kecamatan Muaradua OKU Selatan membuat geger warga setempat.
Akibat penganiayaan dengan senjata tajam tersebut korban JH (45) bersimbah darah dengan mengalami sejumlah luka bacok.
4 jari kaki JH pun putus.
• Dalam Persidangan, Jefri Nichol Cemas Menanti Tuntutan Jaksa: Deg-degan, Takut Hukumannya Berat
Korban sempat dilarikan ke RS Ismadana dan dirujuk ke RS Baturaja OKU.
Informasi yang dihimpun, luka bacokan cukup parah yang dialami JH terdapat pada bagian perut, bagian punggung belakang, serta jari kaki kiri putus dan hanya menyisahkan jempol kaki.
Kapolres OKU Selatan AKBP Deny Agung Andriana membenarkan peristiwa tersebut.
JH harus dilarikan ke Rumah Sakit untuk mendapatkan bantuan medis.
"Iya betul, korban saat ini masih dirawat di Rumah Sakit," kata Deny, Minggu (6/10/2019).
• Jam Pelantikan Presiden dan Wapres Terpilih Minggu (20/10) & Hal yang Dilakukan Jokowi Setelahnya
Kronologi perkelahian berdarah tersebut bermula saat pisang milik WS hilang dicuri.
Kemudian WS mendatangi gudang pisang milik JH.
"Pelaku mendatangi pekarangan rumah korban untuk melihat pisang miliknya yang hilang dicuri," katanya.
Mendapati hal itu, korban JH merasa tersinggung dan balik mendatangi rumah pelaku WS.
"Karena peristiwa tersebut korban pergi mencari pelaku," ungkapnya.
Korban mendatangi rumah WS dengan membawa sebilah golok.
Tanpa basa basi JH pun menebaskan golok ketika WS sedang menonton televisi bersama keluarganya.
Namun, WS berhasil menghindar dan merebut golok dari tangan JH.
WS pun balik menyerang JH dengan cara membacok korban secara membabi buta.
Kini JH sudah dibawa ke RS Baturaja, sedangkan pelaku mengalami luka pada tangan.
Pelaku saat ini telah diamankan di Mapolres OKU Selatan.
(Sumber: TribunJakarta/TribunSumsel)
Penulis: Muji Lestari
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: Cekcok saat Acara Organ Tunggal, Dapit Tewas di Tangan Temannya Sesama Preman: Korban Luka di Perut