Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

5 Fakta Hajatan Diboikot Gara-gara Beda Pilihan Saat Pilkades, Kronologi hingga Duduk Perkaranya

Berikut 5 Fakta Hajatan di Jetak, Desa Hadiluwih, Sumberlawang, Sragen Diboikot karena beda Pilihan saat Pilkades. Kronologi hingga Duduk Perkaranya.

Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Sri Juliati
zoom-in 5 Fakta Hajatan Diboikot Gara-gara Beda Pilihan Saat Pilkades, Kronologi hingga Duduk Perkaranya
Istimewa
Kondisi pernikahan yang diboikot warga karena beda pilihan Pilkades di RT 13 Dukuh Jetak, Desa Hadiluwih, Sumberlawang, Sragen. Berikut 5 Fakta Hajatan Diboikot Gara-Gara Beda Pilihan saat Pilkades, Kronologi hingga Duduk Perkaranya 

Dikutip dari TribunJateng, aksi pemboikotan ini diduga akibat ulah seorang oknum yang melarang untuk datang di hajatan Tini.

Oknum tersebut diketahui merupakan seorang pendukung satu calon Kepala Desa Hadiluwih yang kebetulan satu RT dengan Tini.

Ada lima calon kepada desa yang bertanding di Desa Hadiluwih.

Calon kepala desa lainnya pun turut hadir dalam hajatan Tini, kecuali yang disinyalir memboikot hajatannya.

Baca: Pesta Pernikahan Anaknya Sepi Tamu, Ini 7 Fakta Suhartini Janda di Sragen yang Diboikot Warga

Duduk Perkara

Peristiwa pemboikotan hajatan Suhartini oleh seorang oknum ini turut didengar oleh Camat Sumberlawang hingga akhirnya dilakukan mediasi.

Pertemuan kedua belah pihak itu disaksikan langsung oleh Camat Sumberlawang, Heru Susanto, dan PJ Kepala Desa Hadiluwih, Iwan Budiyanto.

BERITA TERKAIT

PJ Kepala Desa Hadiluwih, Iwan Budiyanto mengatakan, ada suatu kesalahpahaman terkait pernyataan yang mengindikasikan perbedaan pilihan saat pilkades yang lalu.

"Intinya kedua pihak kemarin miskomunikasi terkait statement indikasi beda pilihan sudah kami carikan solusi."

"Setelah, kita pertemukan kita cari solusinya, kita titik temukan, saling menerima dan memaafkan," kata Iwan dikutip dari TribunSolo.com.

Iwan mengungkapkan, pihak perangkat RT 13 dan perwakilan keluarga Suhartini sepakat untuk selain menjaga semangat guyub rukun di lingkungannya.

"Pak RT dan Bu Suhartini sudah bersalaman, tokoh masyarakat juga menyatakan sanggup membawa Dukuh Jetak RT 13, 14, 16 semakin guyub rukun," jelas Iwan.

Iwan berharap, ke depannya tidak ada lagi kejadian pemboikotan, apalagi hanya gara-gara beda pilihan saat Pilkades.

Suhartini (paling kiri) ditemani putri sulungnya, Siti Aminah (paling kanan) memberikan tanggapan soal boikot yang menimpa acara pernikahan Dwi Sri Suwarni dengan Eko Jatmiko di RT 13 Dukuh Jetak, Desa Hadiluwih, Sumberlawang, Sragen, Kamis (17/10/2019).
Suhartini (paling kiri) ditemani putri sulungnya, Siti Aminah (paling kanan) memberikan tanggapan soal boikot yang menimpa acara pernikahan Dwi Sri Suwarni dengan Eko Jatmiko di RT 13 Dukuh Jetak, Desa Hadiluwih, Sumberlawang, Sragen, Kamis (17/10/2019). (Tribun Solo/Adi Surya)

(Tribunnews.com/Tio) (TribunJateng/MahfiraPutri) (TribunSolo/AdiSurya)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas