Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Keluarga Korban Penikaman di Penajam Sepakat Berdamai, Tetap Kawal Proses Hukum Kasus Pembunuhan

Aksi penikaman di Pantai Nipah-nipah memicu kerusuhan di Pelabuhan Penajam Paser Utara. Keluarga korban penikaman akhirnya sepakat berdamai.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Keluarga Korban Penikaman di Penajam Sepakat Berdamai, Tetap Kawal Proses Hukum Kasus Pembunuhan
Tribunkaltim.co/Heriani
Foto bersama Abdul Gafur Masud keluarga korban, tokoh adat saat pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara bersilaturahmi di Desa Muara Toyu, Kecamatan Longkali, Kabupaten Paser. Tribunkaltim.co/Heriani 

TRIBUNNEWS.COM, PENAJAM - Bupati Penajam Paser Utara, Abdul Gafur Masud telah melakukan pertemuan dengan keluarga korban penikaman di Pantai Nipah-nipah.

Diketahui, aksi penikaman di Pantai Nipah-nipah ini memicu kerusuhan di Pelabuhan Penajam Paser Utara.

Dalam pertemuan antara bupati dan keluarga korban di Desa Muara Toyu, Kecamatan Long Kali, Kabupaten Paser menghasilkan kesepakatan damai.

Kesepakatan damai itu disaksikan langsung tokoh-tokoh masyarakat, Kamis (17/10/2019).

Ada dua kesepakatan damai, pertama mengawal proses hukum pembunuhan sampai tuntas berdasarkan undang-undang yang berlaku.

Kedua, denda adat dan ritual bersih kampung dilaksanakan sebelum acara Nondoi di Penajam Paser Utara.

Masyarakat pun diimbau agar menahan diri dan tidak menyebar video, foto ataupun gambar yang provokatif dan bisa menimbulkan kebencian dan kemarahan.

BERITA TERKAIT

"Agar bersama-sama menghormati segala keputusan yang telah disepakati," kata Abdul Gafur Masud.

Sementara dari aksi massa itu, setidaknya sebanyak 158 rumah warga dan bangunan di tiga RT di Penajam rusak dan terbakar.

Termasuk satu sekolah dan loket pelabuhan kelotok.

Baca: Pengakuan Ipda Supriyono Pasca Digerebek Istri: Kalau Niatnya Mau Berbuat Zina, Ngapain Ngajak Anak?

Ratusan kepala keluarga kehilangan tempat tinggal dan terpaksa mengungsi, baik di fasilitas daerah maupun rumah keluarga dan kerabat masing-masing.

158 Rumah Terbakar

Setelah kerusuhan yang terjadi di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) pada Rabu kemarin (16/10/2019), sedikitnya 158 rumah warga dan 1 sekolah di tiga RT hangus terbakar.

Akibatnya sekitar 366 kepala keluarga harus kehilangan tempat tinggal dan mengungsi baik di tempat pengungsian maupun di rumah sanak keluarga.

Kondisi rumah di RT 6, 7 dan 8 setelah kerusuhan di Penajam Paser Utara. TRIBUNKALTIM.CO/HERIANI
Kondisi rumah di RT 6, 7 dan 8 setelah kerusuhan di Penajam Paser Utara. TRIBUNKALTIM.CO/HERIANI (Tribunkaltim.co/Heriani)

Ratusan prajurit TNI dari Kodam VI/Mulawarman ikut diterjunkan ke lokasi kejadian yang terpusat di sekitar Pelabuhan Penyeberangan Ferry Penajam dan Pelabuhan klotok untuk meredam kerusuhan.

Selain itu, kegiatan yang dilakukan adalah mengumpulkan data dan keterangan pascakejadian kerusuhan.

Pada kesempatan yang sama juga para pejabat TNI melaksanakan peninjauan di lokasi pengungsian guna memberikan kekuatan moril kepada para warga yang menjadi korban kerusuhan.

Kodam VI/Mulawarman mengerahkan sebanyak 1 SSK Yonzipur 17/AD dan 1 SSK Yonkav 13/ Lembuswana ke lokasi kejadian didampingi personel dari Kodim 0913/PPU serta warga.

Baca: Andri Tak Pernah Curiga, Teman Kerjanya Ternyata Terpapar Radikalisme Hingga Diamankan Densus 88

Sehari pascakejadian, Kamis (17/10/2019) ratusan prajurit TNI langsung melaksanakan karya bakti pembersihan sisa-sisa kerusuhan yang dipimpin langsung oleh Dandim 0913/PPU Letkol Inf Mahmud.

Para prajurit TNI dan warga terlihat antusias dan bersemangat serta begitu akrab saling membantu dan bekerja sama dalam membersihkan puing-puing sisa kerusuhan.

"Bangunan-bangunan yang rusak akibat kerusuhan kemarin, kami data dan akan segera diperbaiki kembali baik fasilitas umum seperti sekolah, jalan, maupun perkantoran tak terkecuali bangunan milik masyarakat," ujar Letkol Inf Mahmud.

Kondisi rumah di RT 6, 7 dan 8 setelah kerusuhan di Penajam Paser Utara. TRIBUNKALTIM.CO/HERIANI
Kondisi rumah di RT 6, 7 dan 8 setelah kerusuhan di Penajam Paser Utara. TRIBUNKALTIM.CO/HERIANI (Tribunkaltim.co/Heriani)

Selain kegiatan karya bakti para prajurit juga tetap disiagakan di tempat-tempat strategis untuk menyekat kemungkinan masuknya masyarakat luar yang masuk ke daerah PPU yang dapat menimbulkan konflik baru.

Sementara itu Kapendam VI/Mulawarman Kolonel Kav Dino Martino menjelaskan terkait kerusuhan kemarin, atas petunjuk pimpinan prajurit TNI Polri yang diterjunkan ke lokasi masih tetap disiagakan di PPU sampai kondisi wilayah PPU benar-benar kondusif.

"Di lokasi kejadian para prajurit diberikan kepercayaan membantu masyarakat setempat untuk melaksanakan pembersihan sisa-sisa kerusuhan. Bangunan yang rusak akan didata dan segera diperbaiki kembali oleh TNI Polri berkoordinasi dengan Pemda Kabupaten PPU," ujar Kapendam.

Baca: Potret Terbaru Irish Bella Setelah Kehilangan Bayi Kembar, Senyum saat Kumpul Bareng Sahabat Artis

366 Kepala Keluarga Masih Mengungsi

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 366 kepala keluarga menjadi korban akibat rumahnya dibakar massa saat kerusuhan di sekitar Pelabuhan Penajam Paser Utara, Rabu (17/10/2019) siang.

Tak hanya rumah, Pelabuhan klotok dan sarana pendidikan juga ikut terbakar.

Massa berjumlah sekitar 100 orang mendatangi Pelabuhan Penajam.

Mereka mencari keluarga pelaku penusukan siswa SMK Pelita Gamma yang meninggal di Pantai Nipah-Nipah, Rabu (9/10/2019).

Massa membawa senjata tajam di Pelabuhan Ferry Penajam
Massa membawa senjata tajam di Pelabuhan Ferry Penajam (IST)

Mereka melakukan aksi dengan membakar Pelabuhan dan pemukiman penduduk.

Camat Penajam, Pang Irawan yang ditemui dil okasi kejadian kebakaran menyatakan sebanyak 3 RT menjadi korban keganasan api, yakni RT 6, 7 dan 8 Kelurahan Penajam, Kecamatan Penajam.

Data RT 6 sebanyak 90 rumah terbakar dari berjumlah 108 kepala keluarga, RT 7 sebanyak 55 rumah terbakar dari 85 kepala keluarga, dan RT 8, 1 rumah terbakar dari 129 kepala keluarga.

Warga sekitar yang terdampak, kemudian mengungsikan diri.

"Kemudian ada satu loket pelabuhan klotok, 10 kios dan 1 sekolah madrasah ibtidaiyah," kata Pang Irawan, Kamis (17/10/2019).

Baca: Mahfud MD Jelaskan Alasan UU KPK yang Baru Bisa Melemahkan KPK: Sangat Potensial untuk Bocor

Saat ini korban masih mengungsi di pos pengungsian pemerintah daerah maupun rumah keluarga masing-masing.

Di lokasi kejadian, petugas belum sepenuhnya mensterilkan dan membersihkan puing-puing bekas kebakaran.

"Kita mau lakukan upaya pembersihan, pemiliknya sedang tidak ada. Masih mengungsi.

Khawatirnya masih ada barang berharga mereka, jadi kita tidak bisa buru-buru juga," kata Pang Irawan.

Terpisah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) Penajam Paser Utara melaporkan, kondisi di lokasi eks kebakaran sudah aman.

Kasubid Logistik dan Peralatan BPBD setempat, Hj Nurlaila menyebutkan, berdasarkan hasil rapat koordinasi yang dilakukan Rabu malam (16/10/2019) sekitar pukul 21.00, BPBD menetapkan posko penanganan dampak konflik sosial berikut pos-pos pelayanan lainnya.

Kondisi rumah di RT 6, 7 dan 8 setelah kerusuhan di Penajam Paser Utara. TRIBUNKALTIM.CO/HERIANI
Kondisi rumah di RT 6, 7 dan 8 setelah kerusuhan di Penajam Paser Utara. TRIBUNKALTIM.CO/HERIANI (TRIBUNKALTIM.CO/ HERIANI)

"Yakni pos kesehatan, pos pelayanan dapur umum oleh Dinas Sosial dan Bagian Kesra Sekretariat Kabupaten.

Pos logistik oleh bidang KL BPBD dan pos keamanan oleh TNI Polri," kata Hj Nurlaila.

Sebagian korban sudah mengungsi di fasilitas pemerintah Penajam Paser Utara.

"Untuk kontak komunikasi pelayanan berdasarkan pos-pos dimaksud, bisa menghubungi Plh Kepala Pelaksana BPBD, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Camat Penajam, Kapolsek dan Danramil Penajam, Kasubid Kedaruratan BPBD, Kordinator Pusdalops BPBD, Korlap BPBD dan Lurah Penajam," ujar Hj Nurlaila.

Artikel ini telah tayang di tribunkaltim.co dengan judul Bupati Penajam Paser Utara Datang, Keluarga Korban Penikaman di Pantai Nipah-nipah Sepakat Damai

Sumber: Tribun Kaltim
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas