Buntut Siswa Tikam Guru: SMK Ichtus Ditutup, Sekolah 'Abal-abal' Lain Menyusul
Kepala Dikda Sulut dr Grace Punuh akan menyasar pula sekolah 'abal-abal' yang tidak menjalankan proses pendidikan tak sesuai standard.
Editor: Hendra Gunawan
Ini juga jadi persoalan kata Grace, siswa katanya ada 40 orang tapi di data dapodik 60 orang.
Dinas pendidikan pun siap menfasilitasi siswa agar bisa pindah ke sekolah terdekat, atau menfasilitasi ikut paket C
"Dalam waktu dekat ini kita akan temui orangtua untuk membicarakan mutasi siswa ke sekolah pascasekolah dibekukan," kata dia.
Dinas Pendidikan Daerah Sulut memutuskan akan menutup SMK Ichtus, buntut dari kasus pembunuhan guru yang dilakukan siswa.
Seorang guru agama Alexander Pangkey (54) tewas di tangan siswanya sendiri remaja berinisial FL (16), Senin (21/10/2019). Korban ditikam di halaman sekolah, dan meninggal meski sudah mendapat perawatan di RSUP Kandou.
Atas kejadian ini, Kepala Dinas Pendidikan Sulut, dr Grace Punuh mengatakan, tim dari Kementerian Pendidikan didampingi Dinas melakukan investigasi.
Hasilnya tim mengeluarkan 5 rekomendasi.
Pertama, izin sekolah dibekukan hingga batas waktu yang tidak ditentukan.
Kedua, siswa dimutasikan ke sekolah terdekat, atau didaftarkan pada paket C.
Ketiga, Siswa kelas 10 dan 11 dipindahkan ke sekolah terdekat setelah melewati tes kompetensi
Keempat, sebelum melaksanakan mutasi siswa akan diadakan pertemuan dengan orangtua siswa
Kelima, akun dipodik sekolah akan diblokir sementara.
Kronologis Pembunuhan
Kronologis kejadian ini, berawal, Senin (21/10/2019) pagi, tersangka FL (16) warga Kelurahan Mapanget Barat, Kecamatan Mapanget, Kota Manado, Sulut, dan satu temannya terlambat masuk sekolah.