Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bea Cukai Tangerang Amankan 160 Ribu Rokok Ilegal, Kerugian Negara Ditaksir Mencapai Rp 70 Juta

Bea Cukai Tangerang mengamankan 160 ribu batang rokok ilegal, Rabu (30/10/2019)

Penulis: Nuryanti
Editor: Miftah

TRIBUNNEWS.COM - Bea Cukai Tangerang amankan 160 ribu batang rokok ilegal, di kawasan bilangan Cisoka, Kabupaten Tangerang, pada Rabu (30/10/2019).

Sebanyak 40 bal batang rokok yang berisi 160 ribu batang rokok ilegal disita Bea dan Cukai Tangerang, Banten.

Kerugian negara akibat peredaran rokok ilegal ini ditaksir mencapai Rp 70 juta.

Ribuan bungkus rokok ilegal ini disita dari seorang tersangka yang hendak mengedarkannya di wilayah Cisoka, Kabupaten Tangerang.

Rokok tanpa cukai tersebut biasanya diedarkan ke warung rokok kecil dan dijual seharga Rp 7 ribu hingga Rp 10 ribu per bungkusnya.

kepala bea cukai tangerang
Kepala Kantor Bea Cukai Tangerang Aris Sudarminto (30/10/2019) (Tangkapan Layar YouTube Kompas TV)

Aris Sudarminto Kepala Kantor Bea Cukai Tangerang mengatakan, rokok itu terdiri dari tiga merk rokok yang berbeda, yang tidak terdaftar alias ilegal.

Cukai yang digunakan pada rokok itu pun tidak terdaftar di Bea Cukai.

BERITA TERKAIT

"Rokok seperti ini peredarannya cukup sedikit di beberapa tempat, nanti dari sana dikumpulkan merucut dari kegiatan siapa yang memasoknya, nanti muncul siapa pelakunya," ujar Aris Sudarminto di kantor Kejaksaan Negeri Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Kamis (31/10/2019), melihat dari tayangan YouTube Kompas TV.

Baca: Bea Cukai Berhasil Amankan Sejuta Lebih Batang Rokok Ilegal di Jambi dan Gresik

Ia mengungkapkan, pelaku mengelabui petugas Bea Cukai dengan menempelkan pita cukai palsu.

"Pengungkapan rokok dengan pita cukai palsu ini berpotensi merugikan negara sebesar Rp 69.610.400," ujar Aris.

Tersangka yang membawa barang-barang ilegal tersebut berinisial M (31).

Pelaku M ini diduga mendapatkan rokok yang dihargai lebih murah dari seseorang berinisial S yang masih dalam pengejaran.

"Pabriknya di Jawa Tengah, diduga milik seorang berinisial S yang kami DPO-kan," ungkapnya.

Saat ini pihak Bea Cukai sedang mempersiapkan proses penuntutan.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas