Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tak Ditemukan Tanda Kekerasan di Jasadnya, Inta Ferin Diduga Bunuh Diri di Jembatan Musi IV

dr Indra Sakti Nasution mengatakan, tidak ditemukan adanya kekerasan di tubuh Inta Ferin, mahasiswa Universitas PGRI Palembang yang diduga bunuh diri.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Tak Ditemukan Tanda Kekerasan di Jasadnya, Inta Ferin Diduga Bunuh Diri di Jembatan Musi IV
Facebook Inta Ferin
Postingan terakhir Inta Ferin di akun Facebook miliknya. 

Karena takut terjadi hal yang tidak diinginkan, sang Ayah mendatangi kontrakan Inta Ferin.

Disanalah ia menemukan handpone dan dompet anaknya serta sepucuk surat wasiat.

Postingan terakhir Inta Ferin di akun Facebook miliknya.
Postingan terakhir Inta Ferin di akun Facebook miliknya. (Facebook Inta Ferin)

Surat wasiat itu diletakan di dalam lemari.

Pada layar HP korban didapati riwayat terakhir pemesanan ojek online, bertepatan dengan

"30 Oktober, pukul 02:48 PM dengan kode pemesanan: RB 2948312195 atas nama Driver M Taufan Ardiansyah, nomor polisi BG 2664 AAD titik lokasi penjemputan Kantin Diah menuju Jalan Jembatan Musi 4,"

Pada surat wasiat tertuliskan di kertas,

"Pae Inta tak lungo dongakna Inta terus ya....,"

Berita Rekomendasi

"Pae Inta lungo ya...
Ben Inta tenang..
Duite ng lemari 10 jt
Pae jukud ng ATM kurangne
Pin: (******),"

"Dongakna Inta terus ya..."

Artinya kira-kira seperti ini :

Pak Inta mau pergi doakan Inta terus ya).
Pak Inta pergi ya
Biar Inta tenang
Duitnya di lemari 10 juta
Pak ambil di ATM kurangnya
Doakan Inta terus ya.

Indah teman satu kelas Inta mengatakan, ia pernah mendengar percakapan temannya itu yang sedang menelpon seseorang menggunakan bahasa Jawa.

Baca: Fakta-fakta Sopir Truk yang Ternyata Seorang Polisi Tembak Pemalak di OKI

Baca: Bukan Sopir Truk, Pelaku Penembakan Pemalak di Palembang Ternyata Oknum Anggota Polres OKI

Meskipun Indah kurang mengerti apa yang dibacarakan, ia dapat memperkirakan dan menyimpulkan isi percakapan.

"Dua minggu yang lalu aku pernah kekosannya, saat itu dia teleponan mungkin sama bapaknya, dia bicara pakai bahasa Jawa, dia bilang capek-capek (lelah) aku harus bagaimana, apa yang harus kulakukan, begitu katanya saat teleponan," terang Indah.

Gatot Marzuki (42) ayah kandung Inta Felin (22 tahun), tak kuasa menahan tangis dan langsung memeluk salah seorang kerabatnya saat keluar dari ruang instalasi forensik rumah sakit Bhayangkara.
Gatot Marzuki (42) ayah kandung Inta Felin (22 tahun), tak kuasa menahan tangis dan langsung memeluk salah seorang kerabatnya saat keluar dari ruang instalasi forensik rumah sakit Bhayangkara. (Tribun Sumsel/ Shinta Dwi Anggraini)

"Setelah dia selesai teleponan, kemudian aku tanya, Inta bicara apa tadi, lalu ia jawab gapapa ndah, aku capek aja. Capek kenapa kamu, capek aja hidup kayak gini terus," lanjut Indah saat mengingat waktu bersama Inta kala itu.

dr Indra Sakti Nasution saat ditemui usai melakukan pemeriksaan luar terhadap jenazah Inta Ferin di instalasi forensik rumah sakit Bhayangkara, Jumat (1/11/2019).

Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Kematian Inta Ferin Mahasiswa UPGRI Diduga Bunuh Diri di Jembatan Musi IV, Dokter Ungkap Fakta Ini

Sumber: Tribun Sumsel
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas