Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

FPI Bubarkan Pemutaran Film 'Kucumbu Tubuh Indahku' di Bandar Lampung, Ini Kronologinya dan Fotonya

Acara tersebut berlangsung di gedung Dewan Kesenian Lampung (DKL) di kawasan PKOR Way Halim, Bandar Lampung.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in FPI Bubarkan Pemutaran Film 'Kucumbu Tubuh Indahku' di Bandar Lampung, Ini Kronologinya dan Fotonya
Deni Saputra/Tribun Lampung
Para penonton film Kucumbu Tubuh Indahku yang rata-rata mahasiswa-mahasiswi, membubarkan diri setelah aksi pembubaran paksa oleh massa FPI Bandar Lampung terhadap pemutaran film karya Garin Nugroho tersebut. 

Pantauan Tribunlampung.co.id hampir 100 orang penonton terlihat kecewa.

Namun, mereka tidak bisa berbuat banyak.

Mereka hanya menunggu keputusan dari panitia sembari duduk di kursi penonton.

Pemutaran film tersebut dikenakan donasi Rp 20 ribu.

DKL angkat suara

Terkait pencekalan pemutaran film Garin Nugroho berjudul Kucumbu Tubuh Indahku, Dewan Kesenian Lampung (DKL) angkat suara.

Gelaran nonton bareng film Kucumbu Tubuh Indahku yang digagas Klub Nonton Lampung di gedung Dewan Kesenian Lampung (DKL) di kawasan PKOR Way Halim, Bandar Lampung, Selasa (12/11/2019) sore, dibubarkan paksa oleh belasan massa dari FPI Bandar Lampung.

Berita Rekomendasi

Pengurus DKL, Hermansyah GA mengatakan, FPI Bandar Lampung tidak harus mengambil sikap frontal, dengan membubarkan film yang tengah diputar.

"FPI jangan langsung mengambil sikap. Dia harus tahu dulu, harus pelajari dulu, kenapa film ini dilarang?" kata Hermansyah, Selasa (12/11/2019) sore.

Sejumlah massa dari FPI Bandar Lampung terlihat masuk ke gedung DKL, di kawasan PKOR Way Halim, Bandar Lampung, Selasa, 12 November 2019.
Sejumlah massa dari FPI Bandar Lampung terlihat masuk ke gedung DKL, di kawasan PKOR Way Halim, Bandar Lampung, Selasa, 12 November 2019. (Deni Saputra/Tribun Lampung)

Hermansyah menegaskan, ketika FPI menuduh sebuah film mengandung unsur pornografi atau LGBT dan sebagainya, pihak FPI seharusnya melihat terlebih dahulu filmnya.

"DKL ini punya gedung pertunjukan, siapapun bisa pakai."

"Ini yang memutar film dari komunitas penonton film, ya silakan. Jangankan komunitas penonton film, siapapun bisa pakai untuk pertunjukan seni," tegas Hermansyah.

Terkait film Kucumbu Tubuh Indahku, secara pribadi, Hermansyah menilai film Garin Nugroho itu memang sedikit nyeleneh dari sisi judulnya.

"Kalau melihat dari sisi judul, film Garin ini memang sedikit nyeleneh. Tetapi maksudnya menikmati tubuhku itu adalah menikmati gerakan dia menari."

Halaman
1234
Sumber: Tribun Lampung
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas