Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pentingnya Disiplin, Moral dan Berkecerdasan Intelejensi sebagai Prasyarat Generasi Milenial Tangguh

Beberapa tahun ke depan generasi milenial akan berperan sentral membawa kemajuan bangsa menuju Indonesia Emas

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Pentingnya Disiplin, Moral dan Berkecerdasan Intelejensi sebagai Prasyarat Generasi Milenial Tangguh
IST
Kodim 0734 Yogyakarta menggelar latihan kader wawasan kebangsaan dalam Binter terpadu di halaman Pemkot Yogyakarta, Kamis 14 November 2019. Komandan Kodim 0734, Kolonel Arh Zaenudin, SH., M.Hum dalam sambutannya mengatakan pentingnya disiplin, moral dan kecerdasan intelejensi sebagai prasyarat bagi generasi milenial yang tangguh. 

TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Kodim 0734 Yogyakarta menggelar latihan kader wawasan kebangsaan dalam Binter terpadu di halaman Pemkot Yogyakarta, Kamis (14/11/2019).

Komandan Kodim 0734, Kolonel Arh Zaenudin SH MHum mengatakan, pentingnya disiplin, moral dan kecerdasan intelejensi sebagai prasyarat bagi generasi milenial yang tangguh.

"Kedua unsur tersebut jika dipadukan dapat membantu kesiapan generasi milenial menghadapi persaingan global di Era Revolusi Industri 4.0," katanya saat berikan sambutan.

Beberapa tahun ke depan generasi milenial akan berperan sentral membawa kemajuan bangsa menuju Indonesia Emas.

Manajemen sumber daya manusia adalah motor penggerak untuk membentuk generasi milenial yang tangguh.

"Kodim sebagai penanggung jawab pembinaan ketahanan wilayah mengemban misi membentuk generasi milenial yang tangguh melalui latihan kader wawasan kebangsaan," katanya.

Baca: Pengamat Beberkan Alasan Ada Milenial yang Terbujuk Jadi Pelaku Bom Bunuh Diri

Melalui acara ini, kata dia pembentukan generasi milenial yang tangguh akan tepat sasaran.

Berita Rekomendasi

Disiplin, moral dan kecerdasan intelejensi akan mencetak generasi milenial yang tangguh sehingga tidak mudah diterpa badai disrupsi teknologi yang efeknya dapat mengikis etika, budaya, dan moral dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Kecerdasan intelijensi yang dibalut dengan disiplin moral dan karakter bagaikan sebuah peluru tajam yang mampu melesat cepat menembus benteng-benteng penghalang dalam persaingan global,” ujarnya.

Kemajuan bangsa tak cukup diukur dari digitalisasi kehidupan.

Perkembangan digitalisasi yang tak diimbangi disiplin & moral akan membawa dampak negatif bagi wawasan kebangsaan, termasuk sikap apatisme dan individualistik.

Jika dibiarkan, gejala tersebut ibarat bom waktu, masyarakat akan mudah disusupi paham-paham yang mengancam integrasi bangsa.

Kolonel Zaenudin menilai, ancaman bisa datang kapan saja, baik serangan terorisme seperti yang baru saja terjadi di Medan, maupun serangan melalui siber yang dapat meledak menjadi gerakan massa seperti di Hongkong maupun di beberapa negara di Amerika Latin.”

Antisipasinya adalah melalui pembentukan disiplin & moral.

Baca: Putra Nababan: Kemenpora Kurang Pintar Komunikasi dengan Milenial

"Pola preventif ini akan melatih sikap responsif serta menguatkan sikap “autokontrol” terhadap penyimpangan di masyarakat yang bermuara pada sebuah ancaman. Indonesia yang berdemokrasi Pancasila membuka ruang diskusi bagi siapapun," katanya.

Namun, kata dia untuk  memaknai kebebasan dalam berdemokrasi adalah kebebasan yang memiliki nilai-nilai kebangsaan seperti tanggung jawab sosial dan gotong royong.

Latihan kader wawasan kebangsaan diikuti sekitar 400-an peserta dari berbagai organisasi kepemudaan, para pelajar, serta lintas komunitas di Yogyakarta.

Respon positif disampaikan peserta, salah satunya Harjuno dari ketua FKPPI kota Yogyakarta.

Menurutnya forum ini dapat membangkitkan semangat moral dan disiplin antar elemen masyarakat yang selama ini kurang solid.

“Saya merasa soliditas antar sesama organisasi kemasyarakatan kembali kuat setelah terjadi perbedaan fiksi bahkan konflik ketika di lapangan.”

Kolonel Zaenudin mendukung kemajuan kecerdasan intelijensi sebagai bagian dari digitalisasi kehidupan.

Baca: Cara BRI Mendidik Generasi Muda Lewat Literasi Keuangan

Ia meyakini apapun kemajuannya, identitas ke-Indonesia-an tidak akan tergeser jika tanggung jawab menjunjung tinggi etika, budaya dan moral diletakkan menjadi tanggung jawab dan kesadaran kolektif.

Menurut mantan Kepala Penerangan Kodam IV Diponegoro ini, disiplin & moral adalah salah satu kunci merawat karakteristik Indonesia sebagai bangsa yang majemuk, sebagaimana para pendiri bangsa meletakkan semboyan Bhinneka Tunggal Ika sebagai falsafah bangsa.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas