Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah di Balik Kopi Maut yang Disajikan kepada Dua Blantik Sapi di Lampung

Mulyadi (33), pelaku pembunuhan dua agen sapi di Lampung Tengah, Provinsi Lampung, mengaku membunuh karena kesal kepada korban, Nursodik (35)

Editor: Sugiyarto
zoom-in Kisah di Balik Kopi Maut yang Disajikan kepada Dua Blantik Sapi di Lampung
Foto: Humas Polres Lampung Tengah via KOMPAS.com/TRI PURNA JAYA
2 Blantik Sapi Ditemukan Tewas Mengambang, Diduga Diracun oleh Calon Pembeli yang Menyuguhi Kopi 

Mulyadi ditangkap di Bangka Belitung saat bersembunyi di perkebunan milik warga.

Kasus pembunuhan sadis ini terungkap saat warga menemukan jasad Nursodik di Sungai Desa Bumi Rahayu, Kecamatan Bumi Ratu Nuban, Lampung Tengah pada Sabtu (2/11/2019).

Kemudian jasad Sukirno ditemukan sekitar 100 meter dari lokasi penemuan jasad Nursodik pada Minggu (3/11/2019) siang.

Hasil Otopsi Polisi

Hasil otopsi, Polisi tak temukan luka di tubuh kedua korban pembunuhan blantik atau makelar sapi.

Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad mengatakan hasil autopsi dua korban pembunuhan sadis di Rumah Sakit Bhayangkara tidak ditemukan luka.

"Dari hasil autopsi tidak ada luka benda tajam dan tidak ada luka lebam dalam tubuh kedua korban," ujarnya, Selasa 5 November 2019.

Meski demikian, kata Pandra, dugaan besar memang mengarah jika kedua korban mengalami keracunan.

Berita Rekomendasi

"Dugaan karena adanya racun yang diberikan pada minuman yang disuguhkan," sebutnya.

Mantan Kapolres Kepulauan Meranti ini mengatakan kedua korban yakni Nur Sodik (35) dan Sukirno (38) terakhir hilang di rumah Mulyadi dusun I Bumi Rahayu Kecamatan Bumiratu Nuban Kabupaten Lampung Tengah saat mengantar tiga ekor sapi jenis metal.

"Sekarang ini tersangka mengarah ke M itu, karena (pasca kejadian) rumah terkunci rapat, gak ada apa-apa, mobil dan sapi gak ada. Dan mobil ditemukan di Lampung Utara," jelasnya.

Untuk mencari keberadaan Mulyadi, Pandra mengatakan bahwa saat ini Polres Lampung Tengah membentuk tim khusus untuk melakukan pengejaran.

"Tim dipimpin oleh Kasatreskrim Polres Lampung Tengah dan dibawah supervisi Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Lampung," terangnya.

Disinggung adanya keterlibatan keluarga pelaku, Pandra mengaku belum mengarah kesana.

"Hanya saja saat ini sudah dilakukan pemeriksaan sejumlah secara intensif," tuturnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Lampung
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas