Pelaku Teror Sperma di Tasikmalaya Terancam Hukuman Penjara 2 Tahun 8 Bulan, Motif Masih Diselidiki
Pelaku teror sperma di Tasikmalaya terancam hukuman penjara 2 tahun 8 bulan, polisi akan datangkan psikolog untuk dalami motif pelaku
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Miftah
Saat pelaku ditangkap, tidak ditemukan kendaraan yang dipakai pelaku saat menjalankan aksinya.
"Kendaraan sedang kami cari, katanya digadaikan," sambung AKP Dadang Sudiantoro.
Fakta Lain Terungkap saat Penangkapan SN: Pernah Mengintip dan Lakukan Begal Payudara
Pernah Ngintip Perempuan dan Suka Minum-minum
Dilansir TribunJabar.id, tetangga SN membuat pengakuan soal pelaku teror sperma di kotanya itu.
Perdiana menyebutkan, SN pernah melakukan hal yang meresahkan warga sekitar tempat tinggalnya.
Disebutkan, SN bahkan sampai disidang bersama Ketua RT akibat dari perbuatannya.
Menurutnya, SN pernah ketahuan mengintip perempuan.
Tapi kejadian ini sudah cukup lama, sekitar dua tahun lalu.
"Ketahuan mengintip perempuan di rumah warga dua tahun lalu," ujar Pardiana.
Untuk mengintip perempuan, SN naik ke atap rumah warga.
Di situlah ia melakukan aksinya.
Perempuan yang pernah diintip pun memberikan pengakuan bahwa memang SN yang melakukannya.
"Korbannya mengatakan diintip pelaku," kata Pardiana.
Kemudian, SN pun langsung di sidang bersama Ketua RT untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Namun, SN justru tak mengaku mengintip perempuan.
"Pernah di sidang bersama RT tapi tidak mengakui," ujarnya.
Selain meresahkan karena hal itu, ternyata dikenal memiliki kelakuan yang aneh.
"Kadang memang kelakuannya sedikit aneh," katanya.
Kebiasaan lain yang terlihat dari pelaku teror sperma Tasikmalaya ini yakni kerap minum-minum.
"Memang suka minum-minum," katanya.
Pelaku Juga Lakukan Begal Payudara
Pelaku teror sperma di Tasikmalaya rupanya tak hanya melakukan aksi pelemparan sperma pada para perempuan di kotanya.
Diketahui ia juga pernah melakukan begal payudara.
Dilansir Kompas.com, korban pembegalan payudara ini yaitu keponakan dari LR (43).
LR (43) merupakan korban SN yang pertama kali membuat laporan pada polisi terkait pelecehan yang dilakukan SN.
LR saat itu sedang menunggu ojek online di Jalan Letjend Mashudi sebelum SN menghampirinya.
SN memberhentikan motornya di depan LR, mengucapkan kata-kata tak pantas sambil menatap korban.
Ia juga memasukkan tangannya ke dalam celana.
Tak lama kemudian, SN melempar sesuatu yang diduga sperma ke arah LR.
Ia lalu kabur dengan sepeda motornya.
Saat berita pelecehan yang dialami LR diviralkan oleh suaminya, keponakan LR kemudian memberi pernyataan mengejutkan.
Keponakan LR mengaku pernah dilecehkan oleh pria yang sama.
"Ponakan saya baru ngaku setelah kejadian menimpa saya dilempar sperma. Pelaku mengendarai motor yang sama meraba payudara keponakan saya di pinggir jalan. Kejadian dua minggu sebelumnya," jelas LR kepada wartawan di rumahnya, Senin (18/11/2019).
LR mengatakan kejadian bermula saat keponakannya berboncengan sepeda motor melintas di Jalan Saguling, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya.
Pelaku tiba-tiba mendahului korban dan seketika tangannya meraba payudara.
"Pelaku langsung tancap gas mempercepat laju motornya," kata dia.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie/TribunJabar.id, Widia Lestari/Kompas.com, Irwan Nugraha)