Keluarga Minta Kampus Nommensen Usut Tuntas Kasus Penganiayaan yang Menewaskan Rojer Siahaan
OB Siahaan, bapak uda (paman) korban yang berada di Balige menyesalkan kematian Rojer terjadi secara tidak wajar.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, BALIGE - Riuh tangisan kerabat keluarga sahut-menyahut di samping peti jenazah Rojer Siahaan (21) di dalam rumah kayu di Desa Lumban Gorat, Pardede Onan Kecamatan Balige, Kabupaten Toba Samosir, Sabtu (23/11/2019).
Kedua orang tua korban, Basri Siahaan dan Meri boru Simatupang tak dapat membendung air mata yang terus membanjiri pipinya.
Rojer tewas dalam tawuran di Universitas HKBP Nommensen (UHN) Medan, Jumat (22/11/2019) sore kemarin.
Jenazah Rojer tiba di kampungnya pukul 05.00 WIB, Sabtu 23 November 2019.
OB Siahaan, bapak uda (paman) korban yang berada di Balige menyesalkan kematian Rojer terjadi secara tidak wajar.
Karenanya, mewakili ayah kandung korban, OB menyampaikan agar penegak hukum mengusut kasus ini hingga tuntas.
"Dari pihak keluarga korban kami menginginkan agar pelaku diusut," ujar OB Siahaan yang merupakan adik kandung ayah korban.
Berkaitan tawuran yang juga terjadi di areal kampus dan juga antar mahasiswa sesama Universitas HKBP Nommensen (UHN), OB Siahaan mendesak agar pihak Rektorat melakukan evaluasi.
Kemudian pihak akademisi kampus dituntut untuk bertanggung jawab.
Apalagi, menurut OB Siahaan, kejadian serupa sudah pernah sebelumnya dan kini terulang lagi hingga nahas merenggut nyawa Roger Siahaan.
Dalam hal ini, keluarga korban kata OB Siahaan agar pelaku segera ditindak tegas.
"Menurut kami bisa jadi pihak dari luar yang memprovokasi mahasiswa. Kejadian ini sudah terus menerus, Semoga ada perubahan yang lebih baik di Nommensen. Sedangkan dari kami punguan Marga Siahaan berharap semua pelaku yang terlibat diadakan pembinaan dan berharap pimpinan akademi bertangung jawab. Dan pelaku harus ditindak tegas," tuturnya.
Baca: Orangtua dan Teman Main Mahasiswa UHN Medan yang Tewas Menangis Histeris
Baca: Perkuliahan Diliburkan Pasca Bentrok Hingga Menewaskan Seorang Mahasiswa Universitas HKBP Nommensen
OB Siahaan berharap pihak Kampus UHN dapat menjadikan peristiwa ini sebagai pelajaran berharga agar tidak terulang lagi hingga memakan korban jiwa.
Menurut OB Siahaan, korban merupakan orang yang beritikad baik di tengah masyarakat selama di kampung dan juga di tengah keluarga.