Guru Honorer di Aceh Dianiaya Wali Murid, Alami Bengkak di Kepala, Saat Kejadian Warga Hanya Melihat
Seorang guru honorer di SD Negeri Jambi Baru, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam, Aceh, dikabarkan telah dianiaya wali muridnya.
Penulis: garudea prabawati
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM – Seorang guru honorer di Sekolah Dasar (SD) Negeri Jambi Baru, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam, Aceh, dikabarkan telah dianiaya wali muridnya.
Peristiwa yang terjadi pada Rabu (20/11/2019), tersebut membuat sang guru honorer Rahmah (35) mengalami luka memar dan bengkak di kepala.
Akibat kejadian yang mulai banyak diperbincangan masyarakat pada Sabtu (23/11/2019), membuat sang guru mengalami syok.
Rahmah mengaku dirinya masih ketakutan untuk datang ke sekolah, lantaran kejadian naas menjelang hari guru nasional tersebut masih teringat olehnya.
Rahmah juga masih mengaku ada yang sakit bagian kepala sehingga belum mampu ke sekolah.
Kalaupun ke sekolah, kata Rahmah dia harus ditemani karena trauma dan kuatir terhadap wali murid yang menganiayanya.
Dilansir dari Serambinews.com, Rahmah menyebut peristiwa tersebut terjadi tepat di depan pintu gerbang sekolah.
Dirinya mengakui dianiaya, ditampar hingga jilbabnya ikut tersingkap oleh oknum wali murid berinisial SH alias MP.
Wali murid tersebut juga mencubitnya hingga membiru.
Sayangnya, warga yang menyaksikan tidak ada yang melerai hingga Rahmah mengalami memar.
Rahmah mengaku telah melaporkan ke Mapolsek Sultan Daulat atas penganiayaan yang menimpanya dengan nomor surat tanda laporan LP-B/12/XI/2019/Sek Sultan Daulat 2019.
”Saya berharap kasus ini diproses secara hukum sampai tuntas. Jangan sampai ada lagi kejadian sama yang menimpa guru. Terus terang kami trauma,s aya masih shock, anak saya takut,” ujar Rahmah.
Ramah telah di masuk pada Berita Acara Pemeriksaan (BAP) pada Kamis (21/11/2019) lalu.
Di kepolisian sempat ada upaya mediasi namun pelaku dikabarkan tidak mau menghadiri panggilan polisi.
Karena itu, Rahmah berharap kasus yang menimpanya ini dapat diproses hukum secara tuntas agar tidak ada lagi kejadian serupa menimpa guru lain di manapun.
Kasus Guru Dianiaya Wali Murid di Gowa, Guru Dikeroyok di Depan Siswanya
Kasus wali murid menganiaya seorang guru juga pernah terjadi di Gowa, pada Rabu (4/9/2019) siang.
Aksi penganiayaan tersebut pun terekam dalam sebuah video, dan sontak viral.
Saat video ini diposting di akun Youtube Tribun Timur, hanya dalam dua jam, telah ditonton lebih 1.000 kali.
Yang memberikan komentar mencapai puluhan warganet.
Umumnya mengecam tindakan yang dilakukan oknum orangtua tersebut.
Sebaliknya mereka menaruh simpati ke korban.
Guru yang dianiaya dalam video itu bernama Astiah.
Kejadiannya di SDN Pabbangiang, Jalan Andi Tonro, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa. Pelakunya melibatkan orang tua siswanya sendiri.
Kejadian tersebut dilaporkan terjadi di dalam kelas ketika aktivitas belajar mengajar sedang berlangsung, Rabu (4/9/2019).
Atas peristiwa itu, Astiah langsung melaporkan kejadian ini kepada aparat kepolisian Polsek Somba Opu, di Jl Poros Malino, Kabupaten Gowa.
"Mereka masuk ke dalam kelas dan mengeroyok saya ketika belajar mengajar," katanya di Mapolsek Somba Opu.
Astiah mengungkapkan, jumlah pelaku lebih dari satu atau pengeroyokan. Yakni orang tua siswa dan dua anaknya.
Cedera Tangan Membaik, Pemain Asing PSM Posting Hasil Rontgen. Bisa Tampil Lawan PSIS?
Setahun NA-Sudirman Pimpin Sulsel Hingga Kisah Dibalik Guru Dikeroyok Dalam Kelas di Gowa
Menurutnya, aksi kekerasan ini dipicu ketika seorang siswa terlibat perkelahian dengan rekannya di dalam kelas, Selasa (4/9/2019) kemarin.
Astiah mengambil tindakan dengan mendamaikan kedua belah pihak siswa tersebut.
"Tapi orang tua siswa itu rupanya tidak berterima. Padahal sudah didamaikan," katanya.
Hingga akhirnya Astiah didatangi lalu dipukul siang tadi.
Orang tua siswa diduga tidak berterima karena lawan berkelahi anaknya, yakni siswa lain, tidak dihukum.
Akibat pengeroyokan ini, Astiah mengalami luka pada bagian wajah.
Pihak sekolah yang tidak terima dengan tindakan orang tua siswa tersebut telah melaporkan kejadian ini kepada aparat Polsek Somba Opu.
Beberapa jam setelah diadukan korban, polisi kemudian menangkap pelaku di rumahnya.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati/ Serambinews.com/Tribun-timur.com/Ari Maryadi)