Aliansi Aktivis Jember Gelar Aksi Pemakzulan Bupati Faida
Puluhan orang dari Aliansi Aktivis Jember menggelar aksi di DPRD Jember, mereka menyuarakan pemakzulan Bupati Jember Faida.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JEMBER - Puluhan orang dari Aliansi Aktivis Jember menggelar aksi di DPRD Jember, mereka menyuarakan pemakzulan Bupati Jember Faida, Senin (25/11/2019).
Mereka menyuarakan tuntutan itu melalui DPRD Jember sambil membawa beberapa poster yang antara lain bertuliskan 'Prestasimu Merusak Kerukunan Masyarakat Jember", "Hai Bupati Mundurmu Lebih Bermanfaat Bagi Jember", juga "Hai Bupati Rakyatmu Bukan Cuma Kepercayaanmu".
"50 orang anggota dewan yang baru ini harus berani. Berani menyuarakan pendapat untuk pemakzulan Bupati Faida," tegas Koordinator Aksi, Kustiono Musri.
Para pendemo membeber sejumlah hal yang mereka nilai tidak sesuai aturan.
Baca: Profil Faida, Bupati Jember yang Digadang-gadang Masuk dalam Bursa Calon Menteri Kabinet Jokowi II
Baca: Kesan Bupati Jember Tentang Ayahanda Dewi Perssik Semasa Hidup
Baca: Namanya Masuk Bursa Calon Menteri Jokowi, Apa Kata Bupati Jember Faida?
Aksi mereka antara lain berdasar dari putusan Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) yang berisi tentang pelanggaran sistem terkait ASN yang dilakukan oleh Bupati Jember Faida.
"Bahkan ada surat teguran dari Mendagri untuk mencabut 15 surat Keputusan Bupati dan 30 Peraturan Bupati," lanjut Kustiono.
Karenanya mereka menuntut supaya anggota DPRD Jember berani menyatakan pendapat untuk pemakzulan bupati.
Sempat Masuk Bursa Menteri
Sebelumnya nama Bupati Jember, Faida sempat digadang-gadang masuk dalam bursa calon menteri Kabinet Kerja Jilid 2 Kepemimpinan Joko Widodo - Ma'ruf Amin.
Bupati Faida tersenyum saat Surya mengonfirmasi perihal kabar tersebut.
"Saya baru dengar dari kamu. Kan memang banyak berseliweran tentang nama-nama calon menteri," ujar Bupati Faida ketika dikonfirmasi SURYA.co.id, Kamis (17/10/2019).
Dia menuturkan, jika memang benar ada rekomendasi namanya masuk dalam bursa calon menteri, menurutnya hal itu sebagai sebuah penghormatan untuknya.
Tetapi bupati perempuan pertama di Kabupaten Jember ini tidak mau berandai-andai.
"Kalau ada rekomendasi tentunya itu sebuah penghormatan bagi saya. Tetapi saya tidak mau berandai-andai, apalagi pemilihan menteri itu kan hak prerogratif Presiden. Saat ini saya menjalankan tugas yang ada saja, menjalankan tugas sebagai bupati," tegasnya.
Faida mengatakan dirinya masih memiliki tugas sebagai Bupati Jember hingga masa tugasnya berakhir.
Karenanya, dia harus menjalankan tugas tersebut hingga selesai.
Baca: Kesan Bupati Jember Tentang Ayahanda Dewi Perssik Semasa Hidup
Baca: Istri Lahirkan Bayi di 1 Juni, Haryanto beri Nama Anaknya Pancasila
"Menjadi bupati itu kan juga kepanjangan tangan gubernur, presiden, pemerintah provinsi, pemerintah pusat. Karena suksesnya pembangunan nasional itu juga berkaitan dengan suksesnya pembangunan daerah. Sekarang takdirnya jadi bupati, ya dijalanin saja dulu," lanjutnya.
Apakah nanti akan datang seumpama dipanggil Presiden Jokowi untuk menjalani 'uji kepatutan dan kelayakan' oleh presiden?
"Saya nggak mau berandai-andai, lihat saja nanti," jawab Faida sambil tersenyum.
Faida menegaskan sebagai bupati, dia memiliki janji kepada masyarakat Jember selama lima tahun.
"Saya punya janji kepada masyarakat Jember untuk bekerja secara baik selama lima tahun," tegasnya.
Nama Faida masuk dalam bursa menteri untuk calon Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
Dari informasi yang didapatkan SURYA.co.id, ada dua nama yang masuk di bursa calon menteri itu, yakni Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak dan Bupati Jember Faida.
Faida adalah Bupati Jember periode 2015 - 2020.
Perempuan itu sudah menyatakan untuk kembali ikut berkontestasi Pilkada Jember 2020.
Dia sudah mendaftar melalui PDI-Perjuangan.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Warga Jember Gelar Aksi Pemakzulan Bupati Faida: Hai Bupati Mundurmu Lebih Bermanfaat Bagi Jember