VIRAL Akun Twitter Tulis Hinaan ke Warga Jogja, Diduga Pakai Akun Orang, Pelaku Telah Dilaporkan
Maulana Rafli melaporkan pemilik akun Twitter @16resistance yang menggunakan identitasnya untuk melontarkan ujaran kebencian yang menghina warga Jogja
Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Muhammad Basyir Maulana Rafli pemilik akun Instagram @16resistance melaporkan pemilik akun Twitter yang menggunakan identitasnya untuk melontarkan ujaran kebencian yang menghina warga Jogja, Selasa (26/11/2019).
Saat dihubungi Tribunnews.com, Maulana mengaku seseorang telah menggunakan identitasnya di Twitter.
Ia menyebutkan, dirinya sudah tidak menggunakan media sosial tersebut sejak 2016.
"Itu fake akun atau akun bot, saya sudah tidak memakai Twitter sejak 2016," kata Maulana saat dihubungi Tribunnews.com pada Selasa pagi, tepatnya pukul 08.40 WIB.
Melalui akun Instagram-nya, Maulana menyampaikan dirinya telah membuat laporan ke Polda Metro Jaya.
"Dalam waktu dekat, pelaku bakalan diciduk kok. (Sekarang) lagi dikembangin oleh Unit Cyber Crime Polda Metro Jaya," ungkap Maulana dalam sebuah keterangan di unggahan foto pada Instagram-nya.
Viral di Media Sosial
Sebelumnya, media sosial Twitter dihebohkan cuitan dua akun yang dianggap menghina masyarakat Yogyakarta.
Dua akun tersebut di antaranya @rayydarkkk dan @16resistance.
Awalnya, cuitan yang dianggap menghina itu dilontarkan akun Twitter @rayydarkkk saat mengomentari cuitan Khaira Nissa di akun Twitter pribadinya, @kzahras, Senin (25/11/2019).
Awalnya, Khaira hanya menceritakan pengalamannya mengobrol dengan seorang sopir taksi di Yogyakarta.
Khaira menyebutkan, dirinya mencoba menanyakan berapa tarif taksi dari Bandar Udara Adisutjipto menuju sebuah hotel.
"Oiya tadi iseng nanya tarif taksi Bandara Adisutjipto sampai hotel, katanya Rp 100 ribu.
Baca: VIRAL Ujian Praktik Agama Islam Bak Pernikahan Sungguhan di SMA BPI 1 Bandung, Ini Penjelasan Guru
"Kutanya, 'jauh ya, Pak, emangnya?', dijawab 'iya, Mbak, jauh muternya'," tulis Khaira.
Lalu Khaira menceritakan, saat dirinya mengecek tarif di aplikasi taksi online, ia mendapati tarif jauh lebih murah.
"Pas gw cek di maps cuma 5 menit jarak tempuh mobil dan di aplikasi taksi online cuma Rp 11 ribu," ungkap Khaira.
Pemilik akun @rayydarkkk membalas cuitan tersebut dengan ujaran kebencian.
Ucapan itu pun sontak membuat warganet geram.
Namun, setiap kali ada yang mengingatkan, akun @rayydarkkk justru semakin gencar melontarkan ujaran kebenciannya.
Baca: Bukan Karena Mistis, Perempuan Perekam Masjid Megah di Tengah Hutan Merinding Karena Ini
"Itulah kerjaan orang Jawa pasti, kapok gw ke Jogja, Jogja menurut gw miris literally warganya semua miskin dan kam**ngan. Kalo wisatawan datang, apa-apa dimahalin,"
ujar @rayydarkkk membalas cuitan Khaira.
Menurut penelusuran Tribunnews.com, saat ini akun @rayydarkkk sedang ditangguhkan oleh Twitter sehingga tidak dapat diakses lagi.
Sementara itu, ujaran kebencian yang sama dilontarkan akun Twitter @16resistance.
Ia melontarkan kata-kata kasar saat membalas komentar di Twitter.
Kedua akun tersebut pun mendapat kecaman keras dari warganet.
Banyak yang tidak terima dengan penghinaan tersebut.
Seorang warga Jogja, Agung Wahyu Saputro, melalui akun Twitternya, @PenjahatGunung, mengomentari ujaran kebencian yang dilontarkan @rayydarkkk.
Agung meminta @rayydarkkk untuk tidak menghina sebuah daerah.
Ia pun menyampaikan, sebaiknya @rayydarkkk melayangkan pengaduan resmi ke kepolisian apabila memiliki masalah di Yogyakarta.
Baca: VIRAL Ujian Praktik Agama Islam Bak Pernikahan Sungguhan di SMA BPI 1 Bandung, Ini Penjelasan Guru
"Halo mas @rayydarkkk, kalo kamu ada masalah di Jogja, boleh lo melakukan pengaduan di kepolisian, mention ke @PoldaJogja pun boleh. Anda nggak perlu bikin tweet menghina sebuah daerah, semua yang melenceng aturan bisa dilaporkan ke kantor Polisi terdekat kok."
Saat dihubungi Tribunnews.com, Agung mengaku menyesalkan ujaran kebencian yang dilontarkan pemilik akun @rayydarkkk.
"Harusnya tidak boleh lah menghina suatu daerah atau ras," ujar Agung dalam keterangan tertulis, Selasa (26/11/2019).
Menurutnya, bila yang dipermasalahkan adalah mahalnya wisata di Yogyakarta maka semestinya @rayydarkkk melaporkannya langsung ke pihak terkait.
"Karena si pemilik akun mengeluhkan mahalnya biaya wisata di Jogja, ya seharusnya dia melakukan protes secara resmi ataupun non resmi ke pihak terkait," kata Agung.
Ia menambahkan, sebenarnya dirinya tidak akan mempermasalahkan jika pemilik akun tersebut sekadar menyampaikan keluhan di Twitter.
Menurutnya, menyampaikan kritik dapat dilakukan tanpa perlu menjelek-jelekkan.
Agung menyebutkan, sekitar pukul 14.00 WIB dirinya bersama sejumlah warga Jogja akan melaporkan kasus ini ke kepolisian.
"Pukul dua mau ke Polda," ungkap Agung.
Diduga Akun Palsu
Sementara itu, Agung menduga, akun @rayydarkkk dan @16resistance merupakan akun palsu yang menggunakan nama orang lain.
"Jika dikaji lagi isi akun Twitter-nya, di akun @rayydarkkk maupun @16resistance, mereka sepertinya bukan akun asli."
"Mungkin ada pihak yang ingin menjatuhkan pihak lain," ujar Agung.
Menurut penelusuran Tribunnews.com, terdapat akun Instagram dengan nama yang serupa dengan akun Twitter tersebut.
Warganet pun mengecam di kolom komentar akun Instagram @rayydark karena menduganya sebagai pemilik akun Twitter @rayydarkkk.
Namun akun Instagram @rayydark milik Ariejulian tersebut memberi klarifikasi melalui fitur Instastory dengan menyatakan bahwa akun Twitter yang menggunakan identitasnya tersebut bukanlah miliknya.
"Hei guys, gue kasih tau sekali lagi, gue nggak pakai Twitter, nggak pakai FB, Line. Kalau ada berarti itu fake, ya," tulisnya di Instastory.
Hingga berita ini diturunkan, Tribunnews.com belum mendapatkan konfirmasi dari pemilik akun Instagram @rayydark tersebut.
Sementara itu, kepada Tribunnews.com, pemilik akun Instagram @16resistance mengatakan akun Twitter @16resistance bukanlah miliknya.
Maulana pun telah melaporkannya ke Polda Metro Jaya pada Selasa ini.
(Tribunnews.com/Widyadewi Metta)