Fakta-fakta Homoseksual yang Masih Jadi Penyumbang Terbesar Penyebaran Virus HIV Aids di Sukoharjo
Perilaku seks menyimpang yakni homoseksual masih menjadi penyumbang terbesar persebaran virus mematikan HIV/Aids di Sukoharjo.
Editor: Noorchasanah A
TribunSolo.com/Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Perilaku seks menyimpang yakni homoseksual masih menjadi penyumbang terbesar persebaran virus mematikan HIV/Aids di Sukoharjo.
Menurut Koordinator dan Penanggungjawab Yayasan Sahabat Sehat Mitra Sebaya (Yasema), Garis Subandi, tren penyebaran virus HIV Aids masih sama dengan tahun 2018 lalu.
Per November 2019, Yasema menemukan 41 kasus baru HIV/Aids di Sukoharjo.
"Kebanyakan penyebarannya masih pada perilaku seks menyimpang, yaitu homoseksual dengan 14 kasus, lalu ibu hamil sebanyak 8 kasus," katanya dia kepada TribunSolo.com, Selasa (3/12/2019).
Dari 41 kasus tersebut, sebaran temuan paling banyak di Kecamatan Polokarto dengan penderita HIV Aids sebanyak 7 kasus, di susul Kecamatan Grogol dengan 6 kasus, dan Kecamatan Nguter dan Mojolaban sebanyak 5 kasus.
Kecamatan Baki dan Weru hingga saat ini belum ditemukan temuan kasus penderita HIV/Aids di tahun 2019.
Jumlah penemuan ini cenderung menurun dibandingkan tahun lalu, yang mana Yasema mencatat ada 62 kasus di tahun 2018.
Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, penemuan kasus HIV Aids paling banyak terjadi ditahun 2016 dengan 107 kasus, dan 2017 dengan 94 kasus.
Jika dikalkulasi sejak tahun 2008 hingga 2019 ini, Yasema mencatat ada 560 penderita HIV/Aids di Sukoharjo.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.