Cerita Nupis Cs Terkurung 18 Jam di Pondok Usai Disatroni Harimau Sebelum Akhirnya Dievakuasi Polisi
Karena takut diserang harimau, mereka pun harus bertahan selama 18 jam tak berani ke luar dari pondok, setelah melihat harimau melintas sejak Jumat.
Editor: Dewi Agustina
Pihak BKSDA Sumsel berharap agar masyarakat yang mendapati jejak harimau di kawasan mereka segera melaporkan langsung ke pihak terkait baik itu BKSDA atau Polisi.
"Jika ada penemuan jejak laporkan dahulu dan jangan langsung di share ke media sosial agar tidak membuat keresahan di masyarakat," imbaunya.
Warga Tak Berani ke Kebun
Sebelumnya sejumlah petani di kawasan pertanian eks transaat Desa Meringang Kecamatan Dempo Selatan dievakuasi dari kebun setelah ada laporan harimau berkeliaran di lahan pertanian warga.
Polres Pagaralam melalui Polsek Dempo Selatan, anggota TNI dan BKSDA mengerahkan personelnya untuk melakukan evakuasi.
Berdasarkan informasi yang diterima Sripo, Sabtu (7/12/2019), polisi menerima laporan warga ada harimau yang berkeliaran di lokasi eks transat tersebut.
Bahkan ada laporan petani yang menyebutkan melihat tujuh harimau sekaligus yang berkeliaran.
Sarjono, seorang petani segera meninggalkan kebun miliknya saat mendengar adanya penampakan harimau tersebut.
"Saya memang sudah mendapat kabarnya sejak Senin lalu. Daripada terjadi apa-apa saya lebih memilih turun ke desa dan meninggalkan sementara kebun sampai dinyatakan aman," ujarnya saat ditemui di lokasi evakuasi Desa Meringang.
Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul Kronologis 6 Warga Pagaralam Disatroni Harimau dan 18 Jam Terkurung, Dievakuasi Polisi Bersenjata