Kapolresta Minta Warga Jangan Percaya Isu Tumbal Terkait Penemuan Mayat Balita Tanpa Kepala
Kapolresta Samarinda mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mempercayai dengan isu yang beredar di masyarakat, terkait adanya pemenggal kepala.
Editor: Dewi Agustina
TribunKaltim.co menemui seorang yang pertama kali melihatnya, Ika (35).
Ika mengatakan pertama kali melihat saat membuang sampah.
"Sekembalinya ke rumah membuka jendela kamar saya melihat ada sosok benda putih di parit posisinya tepat di bawah jendela kamar tapi saya lanjutkan aktvitas.
Namun beberapa menit kemudian saya kok masih penasaran dan kembali mengamati kedua kalinya benda tersebut lebih dicermati terlihat seperti bentuk kaki dan badan anak kecil.
Tapi, saya langsung panggil suami saya kemudian tetangga saya Pak Erki untuk turun ke parit mengecek.
Untuk memastikan sosok mayat yang ditemukan karena perasaan saya tidak enak," tuturnya.
Informasi temuan mayat balita tanpa kepala ini dengan cepat menyebar.
Bambang Sulistyo, ayah Yusuf mendatangi rumah sakit RS AW Sjahranie ketika mendengar berita temuan mayat balita tanpa kepala ini.
Orangtua Yusuf meyakini jika mayat balita tanpa kepala tersebut adalah anaknya yang hilang.
"Istri saya hafal pakaian yang dipakai anak saya. Ia, dia anak kami," ucap Bambang Sulistyo (37), ayah Yusuf, Minggu (8/12/2019).
Keyakinan jasad balita tanpa kepala itu adalah Yusuf didasari dari bentuk tubuh, serta pakaian yang ditemukan bersama jasad.
Baca: Kronologi Penemuan Jasad Balita di Samarinda, Warga Melihat Bentuk Kaki hingga Sempat Cek Kelaminnya
Baca: Prarekonstruksi Penemuan Jasad Balita Tanpa Kepala, Petugas Menyisir Parit Cari Organ Tubuh Lainnya
Terakhir kali Yusuf menghilang dengan menggunakan kaos berwarna merah bergambar tugu monas, sama dengan kaos yang ditemukan dengan jasad balita tersebut.
Bambang Sulistyo mengaku sudah melapor kepada polisi.
"Sudah lapor polisi agar besok bisa dibawa pulang, sekarang ini masih di rumah sakit jasadnya," tuturnya Bambang.