Politisi PKS Soroti Manuver Politik Gibran Putra Jokowi: Harus Buktikan Tak Pakai Demokrasi Kulit
Politisi PKS Sugeng Riyanto menyoroti soal Gibran yang belum mengungkap visi misinya untuk membangun Solo jika maju sebagai Cawalkot Solo 2020.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Garudea Prabawati
Sugeng pun menjabarkan contoh demokrasi kulit yang ia maksud kepada Gibran.
"Apa demokrasi kulit itu? Sekedar bilang 'Ya', misalnya hari ini Gibran mau daftar ke PDI-P, karena di Solo sudah ditutup, lalu ada prosesi pelepasan di Graha Saba, ibunya ikut mengantarkan, disambut tari gambyong dan segala macam, ini menunjukan jika Gibran masih memainkan demokrasi kulit," ujar Sugeng dengan tegas.
Belum lagi lawan Gibran ke depannya, yakni terkait adanya wacana politik dinasti.
"Kira-kira bisa tidak Gibran menjawab bahwa dia daftar menjadi wali kota Solo, bukan karena politik dinasti," ujar Sugeng.
Menurutnya itu penting bagi Gibran supaya tidak terus terjebak dalam isu politik dinasti.
"Dia harus jawab soal isu politik dinasti, kalau dia tidak bisa menjawab dengan aksi, dengan gesture yang benar maka akan semakin kuat jika ia maju sebagai politik dinasti," kata Sugeng.
Sugeng mengatakan akan sangat bahaya bagi seorang Gibran jika ternyata masuk ke dalam politik dinasti.
Hal substansial itulah yang harus benar-benar dilawan oleh Gibran dengan aksi nyata.
(Tribunnews.com/Maliana)