Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Memeluk Islam, Pria Ini Bernama Slamet Hari Natal, Ada Cerita Unik di Balik Namanya

Nama pria berusia 57 tahun ini termasuk unik. Bahkan nama tersebut benar-benar diberikan orangtuanya sejak ia lahir.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Memeluk Islam, Pria Ini Bernama Slamet Hari Natal, Ada Cerita Unik di Balik Namanya
(KOMPAS.COM/ANDI HARTIK)
Slamet Hari Natal saat menunjukkan KTP dan SIM miliknya di rumahnya di Jalan Sangadi, RT 24 RW 8, Desa Wonomulyo, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Senin (16/12/2019). 

Bidan itu merasa nama Slamet Hari Natal akan mudah diingat oleh orang-orang.

"Waktu itu bidannya menyarankan dari pada sulit cari nama, kasih saja nama Slamet Hari Natal supaya gampang diingat. Begitu ceritanya,” kata Slamet.

Namun, nama Slamet membuatnya kesulitan bila mengurus administrasi atau dokumen pemerintah.

Petugas kerap menyangsikan nama aslinya.

"Setiap saya mengurus sesuatu yang membutuhkan KTP selalu begitu"

"'Ini sungguh-sungguh atau hanya main-main'," kata Slamet menirukan ucapan petugas, saat ditemui di rumahnya, Selasa (27/12/2016).

Slamet Hari Natal
Slamet Hari Natal (Kompas.com/Andi Hartik)

Pengurusan administrasi pun berlangsung lebih lama karena semua petugas ingin tahu namanya yang tercetak di KTP.

Berita Rekomendasi

"Setiap ngurus KTP, selalu ada kendala. Orang itu setengah tidak percaya. Kok ada nama seaneh ini. Ada nama kok seperti ini," ungkapnya.

Anaknya pun terkena imbas. Orang-orang tidak percaya bila nama ayahnya adalah Slamet Hari Natal.

Ketika sang anak yang bertugas sebagai prajurit TNI AD di Kalimantan sedang mengurus administrasi, Slamet harus mengirimkan bukti foto KTP untuk mempermudah.

"Setiap anak saya mengajukan apa, ditanyain orangtuanya. Lalu dintanyain, sungguh ta namanya ini. Sampai KTP saya dikirim ke Kalimantan," ungkapnya.

Meski mengalami berbagai kesulitan, Slamet tidak menyesal memiliki nama yang tak biasa.

 

Ia menganggap nama hanyalah tanda yang melekat di dirinya karena yang terpenting adalah perilaku dan tutur katanya.

“Bagi saya nama hanya tanda. Baik tidaknya orang bukan dari nama, tapi dari perilaku dan tutur kata,” katanya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas