Ratusan Ton Ikan dalam Keramba di Way Rarem Mati dalam 3 Hari, Ada yang Rugi Rp 8 Miliar
Kematian ikan mendadak tersebut menimbulkan kerugian yang jauh lebih besar dibandingkan tahun 2017 lalu
Editor: Eko Sutriyanto
"Kejadiannya nggak cuma tahun ini. Tapi ini yang paling fatal, awal tahun ini," ujarnya.
Utang Bank
Petambak ikan di Bendungan Way Rarem berharap Pemkab Lampura memberikan solusi terkait ribuan ekor ikan mati.
Sebab, mereka cemas lantaran modal untuk mengelola keramba berasal dari pinjaman di bank.
"Karena musibah seperti ini, kami bongkar (keramba), kosong. Padahal, kami pinjam di bank untuk modal," ujar Haidir Rianto, petambak ikan.
Dengan keadaan seperti ini, Haidir mengaku bingung membayar angsuran pinjaman modal di bank.
"Harapannya pemerintah bisa kasih solusi. Karena, kejadian ini sudah dari tahun 2014," kata Haidir.
"Kami juga masih utang dengan pemasok pakan. Ambil pakan tidak sedikit. Sebulan bisa 400-500 ton. Jadi, utang bulan ini kami tutup bulan depan," imbuhnya.
Haidir menambahkan kejadian seperti ini bukan yang pertama kali.
"Musibah seperti ini bukan setahun dua tahun, tapi sejak tahun 2014, setiap pancaroba," katanya. (Tribunlampung.co.id/Anung Bayuardi)
Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul Kisah Tragis Peternak Ikan Way Rarem, Baru Tebar 10 Ton Ikan Langsung Mati