Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kerajaan Agung Sejagat Mulai Ramai Pertengahan Agustus 2019, Pengikutnya Banyak dari Luar Purworejo

Keraton Agung Sejagat mulai ramai melakukan kegiatan sejak pertengahan agustus 2019, Pengikutnya Banyak dari Luar Purworejo.

Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
zoom-in Kerajaan Agung Sejagat Mulai Ramai Pertengahan Agustus 2019, Pengikutnya Banyak dari Luar Purworejo
IST via TribunJateng
Keraton Agung Sejagat Mulai Ramai Pertengahan Agustus 2019, Pengikutnya Banyak dari Luar Purworejo 

TRIBUNNEWS.COM - Keraton Agung Sejagat mulai ramai melakukan kegiatan sejak pertengahan tahun lalu, tepatnya di pertengahan bulan Agustus 2019.

Hal itu diungkapkan Sumarni, seorang warga Pogung Juru Tengah, Kecamatan Bayan, Purworejo yang merupakan masih satu desa dengan lokasi Keraton Agung Sejagat.

Menurutnya, orang-orang yang datang dan menjadi pengikut Keraton Agung Sejagat bukan berasal dari Purworejo atau orang desa sekitar.

Namun justru dari luar daerah Purwerejo seperti Bantul, Imogiri, dan lainnya.

Pimpinan kerajaan ini, Sinuhun Totok Santoso mengkalim pengikutnya berjumlah 450 orang dan terus bertambah.

Menurut Sumarni, aktifitas kerajaan tersebut mulai ramai pada pukul 17.00 sore hingga larut malam sekitra pukul 22.00.

Acara yang diselenggarakan menggunakan suatu upacara adat dengan para anggotanya yang menggunakan kain-kain tradisional seperti kerajaan.

BERITA TERKAIT

Sumarni yang merupakan warga yang masih satu desa dengan lokasi Kerajaan Agung Sejagat mengaku resah dengan kemunculan kerajaan tersebut.

"Kita sebagai warga jelas heran itu ada apa kok malem-malem seperti itu," katanya seperti dikutip Intisari Online.

Terlabih semenjak kedatangan sebuah batu besar yang belakangan dianggap sebagi prasasti.

"Itu batunya datang jam setengah tiga malam, otomatis kita sebagai tetangga dekat jelas dengar suaranya," ungkapnya.

Dilansir TribunJateng, batu tersebut terdapat ukiran dan tulisan dalam aksara jawa.

Dijelaskan sang pengukir, Empu Wijoyo Guna, batu tersebut diukir sekitar 3 bulan yang lalu dan merupakan permintaan pimpinan Keraton Agung Sejadat, Sinuhun Totok Santoso.

"Tulisan Jawa itu artinya adalah Bumi Mataram Keraton Agung Sejagad," katanya.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas