Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kontroversi Tepuk Pramuka Berbau SARA, Begini Reaksi Sri Sultan, Gus Mus, hingga Mahfud MD

FAKTA-FAKTA Tepuk Pramuka Berbau SARA, Reaksi Sri Sultan, Gus MUs Sedih, Mahfud MD: Dipanggil Dulu

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Kontroversi Tepuk Pramuka Berbau SARA, Begini Reaksi Sri Sultan, Gus Mus, hingga Mahfud MD
Tribun Jogja/Alexander Ermando
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X. TRIBUN JOGJA/ALEXANDER ERMANDO 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang oknum pembina Pramuka di SD Negeri Timuran Yogyakarta tengah menjadi sorotan sejumlah tokoh.

Pasalnya, oknum tersbut mengajarkan yel-yel berbau SARA yang bernada hampir sama dengan tepuk Pramuka.

Sri Sultan Hamengkubuwono X menyesalkan kejadian tersebut, apalagi terjadi di Kota Pelajar, Yogyakarta.

Dikutip dari Kompas.com, Sri Sultan mengatakan bahwa harusnya hal tersebut tidak terjadi.

"Tidak betul itu, tidak tempatnya di situ dan tidak boleh mengatakan seperti itu. Di Indonesia tidak ada kafir," Sri Sultan usai menghadiri acara Dialog Kebangsaan di Universitas Islam Indonesia (UII), Selasa (14/1/2020).

Berikut ini tanggapan para tokoh serta orang tua soal kasus tepuk Pramuka berbau SARA di Yogyakarta

Tanggapan Mahfud MD

Menteri Kordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD usai melakukan pertemuan dengan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) Komjen Pol (Purn) Suhardi Alius dan Direktur Jenderal Unit Penanggulangan Terorisme Jepang Shigenobu Fukumoto terkait deradikalisasi dan jaringan teroris internasional di Kantor Kemenko Polhukam Jakarta Pusat pada Jumat (10/1/2020).
Menteri Kordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD usai melakukan pertemuan dengan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) Komjen Pol (Purn) Suhardi Alius dan Direktur Jenderal Unit Penanggulangan Terorisme Jepang Shigenobu Fukumoto terkait deradikalisasi dan jaringan teroris internasional di Kantor Kemenko Polhukam Jakarta Pusat pada Jumat (10/1/2020). (Tribunnews.com/Gita Irawan)
Berita Rekomendasi

Di tempat yang sama dengan Sri Sultan, Mahfud MD ikut tanggapi kejadian tersebut.

"Merendahkan keberagaman dan keberagamaan. Ya itu tanggapan saya," ujarnya, Selasa (14/1/2020).

Ia juga berharap bahwa kasus tersebut harus mendapat perhatian khusus dari pemerintah daerah.

Hal tersebut harus dilakukan karena yel-yel tersebut berpotensi merusak keutuhan bangsa dan negara.

"Pembinaan dulu aja deh, dipanggil. Itu jangan-jangan gurunya agak bego kali, dipanggil aja dulu siapa, masak ada yel begitu. Dilihat dulu, dipanggil pembina Pramuka-nya siapa," ujar Mahfud.

Gus Mus Sedih

Gus Mus.
Gus Mus. (Instagram Ahmad Mustafa Bisri atau Gus Mus)

Bahkan, usai menghadiri acara Dialog Kebangsaan di UII, Gus Mus pun mengaku sedih mendengar berita tersebut.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas