Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Perjuangan Mulyono, Difabel di Salatiga Bangkit dari Musibah dengan Kandang Burung dan Mobil-mobilan

Sepuluh tahun lalu, dia yang bekerja di bagian finishing sebuah pabrik mebel mengalami kecelakaan kerja.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Perjuangan Mulyono, Difabel di Salatiga Bangkit dari Musibah dengan Kandang Burung dan Mobil-mobilan
HANDOUT
Sarudin (45), mantan Kepala Desa Gedung Agung, Kecamatan kota Agung, saat berada di Polres Lahat, Sumatera Selatan. Ia ditangkap polisi lantaran telah menghabiskan dana desa untuk kepentingan pribadi serta membayar utang, Jumat (24/1/2020). 

Mulyono yang mengaku tidak memiliki latar belakang sebagai pengrajin itu juga mampu membuat sangkar burung.

"Karena masih baru, saya hanya mampu memproduksi dalam jumlah terbatas. Yang penting saya merasa hidup kembali karena ternyata diterima lingkungan dan diberi kepercayaan," tandasnya.

Untuk membuat satu buah sangkar, setidaknya dia membutuhkan waktu tiga hari.

Pembuatan mainan butuh waktu satu hari lantaran prosesnya masih manual.

Sangkar dan mainan dihargai beragam, mulai dari Rp 50-100 ribu tergantung ukuran.

Mulyono menyebut pemasaran produknya masih terbatas di pasaran lokal Kota Salatiga karena masih sangat baru.

Selain itu, dia berencana menggencarkan promosi melalui media sosial. (ris)

Berita Rekomendasi

Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Kisah Mulyono Difabel di Salatiga Bikin Miniatur Mobil dan Kandang Burung, Menolak Dikasihani, https://jateng.tribunnews.com/2020/01/24/kisah-mulyono-difabel-di-salatiga-bikin-miniatur-mobil-dan-kandang-burung-menolak-dikasihani?page=all.

Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas