Perjuangan Mulyono, Difabel di Salatiga Bangkit dari Musibah dengan Kandang Burung dan Mobil-mobilan
Sepuluh tahun lalu, dia yang bekerja di bagian finishing sebuah pabrik mebel mengalami kecelakaan kerja.
Editor: Sugiyarto
Mulyono yang mengaku tidak memiliki latar belakang sebagai pengrajin itu juga mampu membuat sangkar burung.
"Karena masih baru, saya hanya mampu memproduksi dalam jumlah terbatas. Yang penting saya merasa hidup kembali karena ternyata diterima lingkungan dan diberi kepercayaan," tandasnya.
Untuk membuat satu buah sangkar, setidaknya dia membutuhkan waktu tiga hari.
Pembuatan mainan butuh waktu satu hari lantaran prosesnya masih manual.
Sangkar dan mainan dihargai beragam, mulai dari Rp 50-100 ribu tergantung ukuran.
Mulyono menyebut pemasaran produknya masih terbatas di pasaran lokal Kota Salatiga karena masih sangat baru.
Selain itu, dia berencana menggencarkan promosi melalui media sosial. (ris)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Kisah Mulyono Difabel di Salatiga Bikin Miniatur Mobil dan Kandang Burung, Menolak Dikasihani, https://jateng.tribunnews.com/2020/01/24/kisah-mulyono-difabel-di-salatiga-bikin-miniatur-mobil-dan-kandang-burung-menolak-dikasihani?page=all.