Fakta Mayat ABG di Gorong-gorong di Tasik, Berawal Munculnya Bau Tidak Sedap Hingga Isu Organ Hilang
Jasad Desi awalnya sulit dikenali yang membuat ibu Desi yang menyaksikan proses evakuasi menangis histeris
Editor: Eko Sutriyanto
5. Lakukan Autopsi
Untuk mengusus kematian misterius Desi Polres Tasikmalaya Kota akhirnya melakukan autopsi terhadap jasad Desi.
Tindakan autopsi dilakukan oleh dokter forensik dari Polda Jabar, dr Fahmi Arief Hakim SpF, di ruang pemulasaraan Kamar Mayat RSU dr Soekardjo Kota Tasikmalaya, dibantu sejumlah koas serta perawat.
Dari hasil visum diketahui dari telinga kiri korban keluar darah, lidah dalam kondisi tergigit.
Selain itu ada bekas ikatan di tangan kiri serta ada luka lebam di tangan kiri dan kepala bagian kiri.
6. Barang Bukti
Bersama dengan jasad Desi juga ditemukan sejumlah barang bukti.
Seperti dijelaskan sebelumnya, Desi ditemukan dengan keadaan tas yang masih menempel di tubuhnya.
Tas sekolah berwarna putih ungu berisikan buku, alat tulis dan sepatu.
Dari barang-barang tersebut polisi juga menemukan tali kabel warna hitam.
Namun masih menunggu hasil kesuluruhan pemeriksaan, polisi belum mengeluarkan resmi tentang penyebab kematian Desi.
7. Beredar Kabar Hoaks Organ Vital Desi hilang
Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman, mengunjungi keluarga almarhumah Desi Sulistina (13) alias Delias di Kampung Sindangjaya, Kelurahan Linggajaya, Kecamatan Mangkubumi, Selasa (28/1/2020).
Pada kesempatan itu Budi menyatakan turut berbela sungkawa.
Wati Candrawati (46), ibu kandung Delis, tampak tak kuasa menahan tangisnya.
Budi mengatahui dari kabar duka Desi, tersebar informasi hoax terkait meninggalnya Desi.
Menurut pemantauannya di medsos, ada yang menyebut organ vital jantung diambil.
Ada juga yang menyebut organ vital ginjal dicuri.
Demikian Budi meminta warga tidak menyebarkan informasi bersifat hoaks terkait meninggalnya Desi.
"Itu semua tidak benar. Sesuai informasi dari polisi dan wartawan yang melihat langsung jasad almarhumah, tidak ada yang hilang. Kondisi tubuh korban masih utuh," ujar Budi Budiman.
Budi berharap penyebab meninggalnya Desi karena faktor musibah, bukan karena hal lain, apalagi sampai kasus pembunuhan.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Misteri Mayat ABG di Gorong-gorong di Tasik, Dibuang di Depan Sekolahnya dan Pengakuan Sang Bapak